Setelah ritual makan di kantin, jam istirahat masih berjalan cukup lama Ataya dan Naura memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah yang sangat menyejukkan baginya."Gue serius nanya deh, serius lo enggak pa-pa habis tengkar sama Kak Galang?" tanya Naura.
Cewek itu sedari tadi mereka berjalan ke taman belakang tidak ada pertanyaan lain selain itu membuat Ataya memutar bola matanya malas.
"Biasa aja," jawab sekenanya.
"Serius ih Ta, gue nanya nih. Dia tuh Kak Galang, kakel ter wanted se-sekolah!!" ujarnya heboh.
"Enggak Ra, lagian juga itu salah dia," ya memang yang di katakan Ataya juga ada benarnya, batin Naura.
Tapi cewek itu tidak berhenti bertanya, ia kembali dengan celotehan yang keluar dari mulutnya.
"Iya juga sih, tapi firasat gue nggak enak tiba-tiba hm."
"Udah ah, gausah dipikirin santai aja Ra." ucap Ataya dengan menyenderkan bahunya di kursi taman belakang, sembari menikmati udara disana.
Puk!
Ataya melihat secarik kertas yang dihias dengan cantik diatas pahanya. Ataya mengerutkan keningnya bingung menatap bergantian kertas tersebut dan beralih ke Naura.
"Apa nih?"
"Surat cinta!!" sahut Naura asal, kemudian mendarat tepukan dijidatnya.
"Apaan surat cinta." Ataya tertawa renyah, kemudian tangannya membuka kertas tersebut.
"Surat birthday party gini, nanti malam pula, Anya, siapa Anya?" tanya Ataya mengerutkan keningnya setelah membaca surat tersebut, yang berasal dari Anya.
Naura menoleh sekilas, ia menepuk jidatnya.
"Eh iya, lupa gue Anya siswi baru di kelas gue, waktu itu lo sakit di rumah sakit, jadinya lo enggak bisa ketemu dia.""Baru aja kemarin dia absen, soalnya dari Itallia sama keluarganya." lanjutnya.
"Tapi kok bukan dia aja yang ngasih undangannya?" tanya Ataya, pertanyaan yang bagus batin Naura.
"Ya kali dia keliling satu-satu murid se-sekolah buat nyamperin ini undangan, di titipkan lebih mudah."
"Makanya gue enggak ketemu dia kan kemarin." Naura mangut-mangut kemudian loncat dari duduknya dengan semangat.
"Apaan lo gajelas, geje tau ga?" tatap Ataya aneh.
"Kita kudu prepare Ta, gue mau dandan secantik mungkin nanti pokonya."
"Oiya, jangan lupa bawa pasangan." lanjutnya.
"Ada-ada lo sok-sokkan punya tameng, mana ada party bawa pasangan ih." Ataya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat aksi norak Naura.
"Yaiyalah cantek, coba baja di bagian bawah sendiri ada note disana."
Mata bulat Ataya menyusuri setiap kalimat disana, ia hampir mengangga membaca note disana.
*Note: Don't forget to bring your partner, thank you...
"What the,-"
"Kaan sudah gue bilang apa, pokonya nanti harus party."
"Gamau datang."
•••••
"Eanjirr siswi baru siapa nih, enggak pernah nonggol tau-tau ngundang party aja, ya nggak man?" ujar Aldi bersorak gembira menerima undangan yang dititpkan dari salah satu teman kelasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAREL
RomansaNevertheless a.k.a ATAREL (UPDATE & REVISION) [ CERITA INI AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT.] (15+) [on going] Pahitnya kepedihan, rasa sakit yang pernah ia alami di dalam lingkaran keluarga, sahabat, dan orang-orang sekitar, sudah ia rasakan berulang...