•••••
Bantu koreksi Typo yaa
happy reading.•••••
Topi khas cafetarian berwarna cokelat muda itu menempel di kepala Ataya, dengan celemek yang melekat di tubuh rampingnya. Kini ia berada di cafe tempatnya bekerja, keadaan ramai saat ini, membuat semangat Ataya membabi buta untuk bekerja.
"Banana cake satu ya, sama es jeruk satu." ujar pembeli berbaju dengan gaya konglomerat itu, tak lupa memakai kaca mata hitam yang menambah style makin kece."Baik, pesanan akan datang." ujar Ataya, menarik struk pembelian.
Kemudian tangannya lihai, mengambil sekotak kue yang berada di dalam lemari dingin kemudian memotongnya dengan rapi menaruhnya di piring putih.
Tak lupa es jeruk yang telah disiapkan, setelah semuanya selesai, ia mengantarkan pesanan tersebut kepada pembeli tadi yang asyik memainkan laptop di hadapannya."Ini pesanannya mbak."
"Terimakasih ya." Ataya tersenyum tulus, jarang ia melakukan hal ini di sekolah selain dengan teman dekatnya. Kemudian ia kembali ke tempatnya semula untuk mengecek persediaan kue-kue di lemari pendingin.
"Woy Ataa!!" ujar seseorang di hadapannya, saat sedang menghitung kue-kue di dalam lemari kaca pendingin tersebut. Siapa lagi jika bukan Naura.
"Kebiasaan deh lo, ngagetin mulu." ujar Ataya menatap Naura kesal.
"Hehe.. Abisnya lo serius amat sih, wllee..." ujar Naura menjulurkan lidahnya, mengejek.
"Lo kesini mau ngapain, kalau enggak pesan pulang deh." celetuk Ataya yang diakhiri kekehan.
"Gitu amat, masa pelanggannya di usir sih." ujar Naura menurunkan sedikit bahunya, lesu.
Ataya memutar bola matanya malas melihat tingkah laku Naura yang membuatnya geregetan. "Mau pesen apa?"
"Pesen kamu." ujarnya bercanda.
Ataya mengeleng-gelengkan kepalanya, semakin hari temannya ini semakin aneh.
"Geli gue dengernya, makanya jangan kelamaan ngejomblo lo." ejek Ataya, yang membuat Naura mengeram di tempat."Ngacak dong mbak, lo juga kali."
Naura tak kalah, ia membalas ejekan dari Ataya dengan kedua tangan yang berada di pinggangnya."Biarin, tapi kan gue enggak pernah kasih gombalan ke sesama jenis, hu.." ujar Ataya, membuat Naura semakin panas.
"Tau dah, gue pesan choco cake cepetan!" ujar Naura menuju ke meja pelanggan dengan cemberut. Ataya tertawa pelan melihat tingkah temannya tersebut.
"Ini Ra pesanan lo, gue tinggal dulu ya." ujar Ataya meninggalkan Naura sendiri di mejanya, namun sebelum benar-benar meninggalkan Naura memanggilnya.
"Eh jangan dong Ta, gue sendirian nih." ujar Naura membuat wajahnya memelas, agar Ataya dapat menemaninya.
"Aneh lo, lo kesini mau ngapain sih Ra?" tanya Ataya mengurungkan langkahnya.
"Mau makan lah bosen di rumah terus, sekalian di temenin sama lo hahaha.."
"Sa ae lo." ujar Ataya memutar bola matanya malas. Ia hendak melangkahkan kakinya, Naura lagi-lagi membuatnya menghentikan langkahnya, membuat Ataya geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAREL
RomanceNevertheless a.k.a ATAREL (UPDATE & REVISION) [ CERITA INI AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT.] (15+) [on going] Pahitnya kepedihan, rasa sakit yang pernah ia alami di dalam lingkaran keluarga, sahabat, dan orang-orang sekitar, sudah ia rasakan berulang...