25 " Hubungan baru." 🌛

644 46 4
                                    

Pokonya kudu vote dan komen dulu 😚, maacii

•••••

Ataya melepas sepatunya kemudian menaruhnya di rak dengan asal-asalan. Jantungnya berdegub tak karuan, napasnya juga seperti orang yang telah dikejar anjing.

Perempuan itu menaiki tangga dan menuju kamarnya, kemudian merebahkan dirinya diatas kasur. Pikirannya mencoba menepis hal itu namun alih-alih ia tidak dapat menghapusnya, percikan hal-hal tersebut terus menghantui isi pikirannya.

"Karel gila!! Bisa-bisanya lo ya!!" ujar Ataya sedikit berteriak, masa bodoh dengan adiknya yang biasanya sedang tidur di kamar sebelahnya.

Flashback

Ataya mengantri pesanannya yang tak kunjung selesai juga, sampai ia di kejutkan oleh suara berat milik seseorang.

"Lama amat sampai gue udah selesai makan." ujarnya dengan berdehem singkat.

Ataya menoleh kearah sumber suara tersebut, di kejutkan oleh Karel yang sedang di belakangnya dengan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya.

Ataya menatapnya dengan tak enak hati, seharusnya ia bersama Karel tadi, "Sorry, antriannya kayanya lama, jadi harus nunggu lama juga." jelasnya.

Karel menampilkan senyum singkatnya lalu matanya celingukkan entah sedang mencari apa. Cowok itu meninggalkan Ataya di tempat dengan tanda tanya, tak lama kemudian ia mendapati cowok itu sedang menenteng sebuah kursi plastik dan menaruhnya di samping Ataya.

"Duduk, lo pasti capek kan?" lagi, perempuan itu merasakan degub jantungnya yang kembali menghangat.

Perempuan itu membalasnya dengan senyuman tulus darinya, ia merasa jika hatinya mungkin sudah mengizinkan bahwa ia merasa hangat ketika berada di samping cowok ini.

"Makasih." disusul dengan Karel yang juga duduk di sampingnya, sembari menunggu pesanan datang.

Tak berselang lama, pesanan yang Ataya tunggu-tunggu akhirnya datang. Ia mengambil gelas berisikan es buah itu lalu menyantapnya dengan lahap. Tak lupa dengan Karel ia juga menawarkan es buahnya kepadanya, namun cowok itu menolak karena sudah kenyang.

"Ta gue boleh tanya?" suara berat itu membuat Ataya menoleh kearahnya.

"Tanya aja." jawabnya dengan pipi yang mengembung di penuhi buah-buahan di dalamnya.

Sebelum mengucapkan kalimatnya, cowok itu berdehem sebentar.

"Kenapa lo selalu diincar sama Galang?" cowok itu merasa ogah-ogahan jika menyembut kakak kelasnya itu dengan embel-embel "Kak".

Ataya menatap lurus kearah jalanan, ia tampak memikirkan sesuatu. "Gue juga nggak tahu, kalau gue salah pasti minta maaf, tapi nggak tau juga ding."

Kalimat Ataya membuat Karel terkekeh, ia melihat perempuan di sampingnya ini dengan lekat, mata, hidung dan bibir pink alaminya siapa yang tidak betah untuk sekilas memandangnya saja.

Cowok itu kembali berdehem. "Aneh, jangan-jangan dia suka sama lo!"

Kalimatnya membuat Ataya hampir memuntahkan isi di dalam mulutnya yang sedang ia kunyah. "Ogah banget sama cowok kaya gitu, males banget. Lagian ngapain sih sangkut pautin sama gue, nyebelin!"

Tawa Karel pecah seketika, jika di lihat-lihat, perempuan di sampingnya ini juga memiliki selera humor yang tinggi.

"Emang lo nggak nyebelin?"

Perempuan itu menggeleng. "Enggak lah, gue baik dan nggak nyebelin." jawabnya enteng dengan kembali menyeruput es buahnya, menggemaskan batin Karel.

ATARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang