16: "Devil girl." 🌛

685 45 14
                                    

Bantu koreksi typo ya...

happy reading

•••••

Ketika fajar menjemput sang surya, matahari mulai menampilkan cahayanya yang tampak di langit yang cerah menyinari semesta. Begitu pula udara segar yang melewati celah-celah jendela kamar Ataya yang telah ia buka. Ia menghirup betapa segarnya udara pagi hari, seperti tiada beban yang membebani, tak lama kemudian, Ataya pergi mandi untuk bergegas ke sekolah.

Seperti biasa, setelah mandi ia selalu menguncir rambutnya dahulu kebelakang ala stylenya, kemudian mengenakan seragamnya, tapi tiba-tiba ada yang aneh. Yap, ia mencari seragamnya yang entah kemana perginya setelah beberapa detik berpikir. Baju gue!?

Flashback on

Byuurr...

"Ataa!!" teriak Karel, terkejut atas tindakannya, ia langsung membuang tasnya kesembarang arah, dan menyebur ke dalam kolam.

Ataya sungguh kesal menahan amarah di dalam, ia mencoba menstabilkan gerakannya agar dapat ke permukaan air. Namun itu sia-sia, ia tidak bisa melihat keadaan di dalam air jika tidak memakai kacamata berenang. Sedari kecil ia selalu memakai kacamata jika berenang, sampai sekarang ia tidak bisa lepas jika tidak memakainya. Sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas tanpa kacamata berenang.

Kaki dan tangannya sudah Ataya usahakan untuk tetap stabil, namun tetap penglihatannya seraya kabur dan buram. Napasnya sudah tercekat di ambang batas, semakin dalam ia semakin jatuh ke dasar kolam.
Perlahan penglihatannya semakin buram dan menghitam, matanya mulai sayu, Ataya mencoba untuk bertahan. Dalam penglihatan yang buram ia dapat sedikit melihat wajah Karel yang mendekat ke arahnya.
Dengan sedikit tenaga, Ataya mengulurkan tangannya ke arah Karel.

Dengan sekali tarikan, Karel dapat membawa Ataya ke atas permukaan air, ia meletakkan Ataya ke tepi kolam dengan mata yang sudah tertutup rapat. Deg hati Karel semakin merasa bersalah, dengan cepat ia menolong Ataya dengan bantuan pertama yaitu dengan kedua tangan yang ia taruh di depan dada(CPR). Namun Karel sudah melakukan berkali-kali tetap tidak ada perubahan dalam pernafasan Ataya, Karel sidah mencoba dengan hati-hati menagngkat dagu Ataya namun masih sama tidak ada tanda-tanda pergerakan. Ia semakin diselimuti rasa bersalah, Karel menatap wajah Ataya dengan lesu, sebelum akhirnya Karel melakukan tindakan yang terakhirnya.

Memberi napas buatan? Persetan dengan apa yang terjadi selanjutnya, Karel harus menolong cewek di depannya ini. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajah Ataya yang tenang. Jaraknya sudah mengikis sangat dekat.

10cm









5cm

















2cm




























1cm






















































"Uhuk..uhukk..." Karel terkejut bukan main, ia segera menjauhkan mukanya dari Ataya.

"Anjay.. Kaget gue." ujar Karel salting.

"Uhuk..uhuk" Ataya mengeluarkan beberapa air dari dalam mulutnya.

Karel membantunya berdiri dan mengambilkan segelas air putih.
"Nih minum dulu!" ujar Karel menyodorkan segelas air.

ATARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang