9: "Suka?"🌛

993 99 15
                                    

Jangan lihat orang lain
dari sisi penampilan
melainkan tindakannya.

Ataya

⬇⬇⬇

Setelah sampai di ruang BK , mereka berdua masuk ke dalam dan disusul Bu Maya dengan menutup pintu ruang tersebut untuk memastikan tidak ada yang mendengar dari luar.

"Duduk kalian berdua." ujar Bu Maya, kemudian di susul mereka yang mendaratkan bokongnya di kursi tamu.

"Sekarang ceritakan yang sebenarnya ke saya!" dengan sorot mata yang mengintimidasi.
Karel menegakkan badannya sebelum ia menceritakan semua peristiwa yang sudah terjadi pada Ataya kepada Bu Maya.

"Ini semua berawal dari dia Bu," dengan jari telunjuknya menunjuk kearah Galang dengan sorot matanya berubah menjadi dingin dan penuh kebencian.

Disisi lain, tepatnya di luar ruang BK, teman-teman Karel dan juga Galang berdiri menunggu keduanya keluar dari ruangan tersebut, dengan tatapan mata yang saling mengadu satu sama lain.
"Awas aja kalo bos kalian buat Karel dapat hukuman dari BK, nantikan aja lo balasan dari kita-kita!" ujar Darel sembari jarinya menunjuk kearah dirinya dan teman-temannya.

"Ck, siapa takut, bocah-bocah kaya lo mah gampang!" ujar Danu dengan menyentilkan ujung jari kelingkingnya.

"Hilih, nggak bosan apa buat ricuh mulu!" ujar Aldi yang tiba-tiba terbawa suasana.

"Suka-suka kita lah bocah!!" ujar Danu. Sementara suasana di dalam ruangan BK terdengar riuh dan menegangkan.

"Bohong dia Bu!!" ujar Galang, setelah mendengar penjelasan dari Karel yang kini menampilkan senyum mengejeknya kearah Galang.

"Ngaku aja susah amat."

"Lo jadi adik kelas gausah fitnah dong!!" bela Galang dengan jari telunjuknya mengarah tepat di depan mata Karel.

"Nggak usah fitnah lo bilang? Bro, yang jelas lo itu yang nggak mau ngaku akhirnya ngaku-ngaku di fitnah, dih..." sembari mengendikkan bahunya.

"Bang*at lo nj*ng!!" ujar Galang geram, tangannya kini hampir menonjok muka Karel.

"GALANG!! keterlaluan kamu! sudah, saya hukum kamu Galang! Kamu jadi kakak kelas yang tidak mencontohkan hal baik kepada adik kelas." ujar Bu Maya.

"Damn it." ujar Galang dengan menendang kaki sebuah meja di hadapannya.

"Galang!!"

"Karel kamu silahkan keluar, seragam kamu bisa pinjam di UKS." ujar Bu Maya, yang di ikuti oleh Karel keluar dari ruangan tersebut dengan senang hati.

Karel membuka pintu ruangan tersebut, dan di lihatnya teman-temannya berada di depan pintu. Sudah pasti mereka kesini hanya untuk menguping pembicaraannya tadi di dalam.
"Gimana?" tanya Devan.

"Yang telah lo lihat, ini salah dia." ujarnya. Yang di maksud dia adalah Galang. Kemudian beralih kepada kawan-kawan Galang yang berada di sampingnya.

"Sekarang lo semua tahu kan, siapa yang bener sapa yang salah? So kelikiin bis li iti ciminn!!" ujarnya dengan menampilkan jempolnya yang ia balikkan ke bawah yang berarti cemen kearah kawan-kawan Galang. Kemudian langkahnya menjauh dari sana susul oleh Alfino, Devan, Darel, dan Aldi.

ATARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang