Dalam hidup ini jika kamu
tidak mau membantu sesama, maka kamu bukan benar-benar hidup, melainkan kamu hanya bernafas.~
Ataya
⬇⬇⬇
Selama di perjalanan Ataya mengajak perempuan tersebut ngobrol, untuk mengurangi dari rasa takut perempuan tersebut.
"kak, kakak tadi kok jalan sendiri memangnya habis dari mana?" tanyanya.
"tadi aku habis ngerjain tugas dirumah temenku dek, untung ada kamu yang bantu kakak, makasih ya." sahutnya dengan penuh terimakasih.
"iya kak, kalau boleh saran sebaiknya kakak kalau pulang malem-malem begini minta jemput atau naik taksi saja."
"tadinya begitu, nggak sempet keburu."
"oh begitu, sebentar lagi belok kemana kak?"
"kanan, lalu lurus saja nanti ada rumah cat putih berhenti disitu ya!" mereka menyusuri jalan sampai ketujuan.
"ini kak rumahnya." tanya Ataya, jujur saja ia tertegun dengan apa yang ia lihat sekarang. Rumah mewah yang indah.
"terimakasih ya dek, ayo mampir dulu!" sembari turun dari belakang motor Ataya."eh, enggak usah kak sudah malam, nggak enak nantinya." tolaknya baik-baik.
"tidak apa-apa, kalau begitu kamu terima ini ya?" pintanya dengan menyodorkan lima lembar uang seratus ribuan kepada Ataya. Tentu saja walaupun Ataya gadis yang biasa-biasa saja, ia menolong perempuan tersebut dengan ikhlas. Dengan baik, ia menolaknya.
"tidak usah kak, ikhlas kok aku bantuin tadi."
"hmm...yaudah, eh tapi nama kamu siapa?"
"Ataya kak."
"aku Citra, kapan-kapan kalau kita ketemu kita makan bareng yuk!" ajaknya. Ataya berfikir, ia tidak enak bila menolak permintaan Citra yang kedua kalinya. Maka ia pun mengiyakan.
"hmm...okee kak Citra, aku pulang dulu ya..."
"hati-hati ya Ta..." sembari melambaikan tangan kearahnya. Sungguh ia gadis yang baik pikirnya.
*****
Sesampai dirumah, Ataya melihat adiknya yang sedang tertidur pulas di meja belajarnya. Hatinya sangat tersentuh dengan adiknya, ia mungkin kecapekan setelah belajar. Dengan hati-hati Ataya membangunkannya untuk menyuruhnya tidur di kamarnya.
"Leo..bangun dek, jangan tidur disini." sembari menepuknya pelan.
Leo yang tadinya tertidur, perlahan ia membuka matanya. Dengan sedikit mengeliat.
"Kak Ata, leo ngantuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAREL
RomanceNevertheless a.k.a ATAREL (UPDATE & REVISION) [ CERITA INI AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT.] (15+) [on going] Pahitnya kepedihan, rasa sakit yang pernah ia alami di dalam lingkaran keluarga, sahabat, dan orang-orang sekitar, sudah ia rasakan berulang...