Lama gak nunggu up-nya???
.
.
.
.
.
Kemarin kan aku tanya pada suka yang panjang atau pendek, keknya pada suka yang panjang yah hehehe... aku kabulin nih!!
.
.
.
.
.
Vote chap kemarin itu kek dollar yah naik turun... berubah-ubah.. habis seratus lebih tiba-tiba kurang dari seratus trus balik lagi seratus... heran aku sama para siders!!
Aku tahu kok ff aku itu masih ecek-ecek, tapi ya dihargain kek.. kalau gak suka yah gak usah dibaca!! Jangan habis di vote trus dihapus..
Mungkin ini yang namanya sakit tapi gak berdarah..
Maapkeun yah.. kalau aku curhat dikit.. hehehehe...
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading!!
Sohyun menghempaskan tangan taehyung kasar dan langsung berlari meninggalkan taehyung.
.
.
.
Taehyung hanya diam dan menatap kepergian sohyun dengan tatapan yang sedih, jujur saja taehyung tidak tahu dia harus berbuat apa, tubuhnya seakan terpaku, dia tidak memiliki daya ataupun nyali untuk mengejar sohyun yang berlari semakin menjauh.
"Kau tidak ingin mengejarnya tae???....."-tanya jimin. Taehyung menoleh menatap jimin dan yoongi secara bergantian. "..... Kalau kau memang menyukai sohyun kejarlah dia, jangan sampai kau menyesal" -nasihat jimin membuat taehyung sama sekali tidak bergeming, taehyung terlalu takut untuk menghadapi sohyun, setidaknya untuk saat ini, taehyung tidak siap karena semua terjadi begitu tiba-tiba.
Pada akhirnya taehyung memilih kembali duduk di tempatnya dan menenggak minumanya kembali, sekali lagi jimin dan yoongi hanya saling menatap sesaat lalu menghembuskan nafasnya berat.
.
.
.
Sohyun masih saja terus berlari tanpa arah dengan air mata yang terus keluar di luar kendalinya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang dia percaya membohonginya, menipunya. sohyun berhenti di sebuah halte yang tidak terlalu ramai, mendudukan dirinya di bangku panjang yang memang disediakan di halte. tangisnya semakin menjadi-jadi saat dia mengingat semua kebersamaan dengan taehyung yang kini bisa dia sebut sebagai kenangan.
Apakah semua hal yang taehyung lakukan denganya hanyalah kebohongan?? Tidakkah di hati taehyung terbesit sedikit saja rasa suka padanya??? Pertanyaan seperti ini memenuhi benak sohyun dan membuat hatinya semakin sakit.
Sohyun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, dengan tangan gemetar taehyung mendial nomor seseorang, pada panggilan ketiga seseorang diseberang mengangkat panggilanya. "Hanbin-aa....."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate is an Agent
Fanfiction"Lalu apa yang kau inginkan???" -selidik sohyun yang sepertinya paham bahwa taehyung tidak menginginkan ucapan terima kasih melainkan hal lain. "Tidak ada...." -jawab taehyung dengan seringai khasnya. "..... kita sudah resmi pacaran itu sudah cukup...