"________karena itu kau harus memilih. Tetap berasama dengan taehyung dan membuat taehyung meninggal karenamu?! Atau kau pergi meninggalkan taehyung, dan membuat hidup taehyung selamat dan tenang"
..
.
.
.
Sungguh Sohyun sama sekali tidak mengerti dengan maksud ucapan Nara, kenapa bisa hidup Taehyung dipertaruhkan disini?! Dan siapa yang mengincar Taehyung?! Apakah ini hanyalah sebuah ancaman yang tidak berdasar?!
"Kenapa bisa hidup Taehyung yang dipertaruhkan?! Siapa memangnya yang mengincar Taehyung?"- pertanyaan Sohyun, membuat Nara mengatupkan bibirnya rapat-rapat, dia tidak mungkin membongkar rahasia Yoori.
Meskipun Yoori sudah tidak menganggapnya sahabat lagi dan bahkan terkadang Yoori membuat Nara benar-benar muak dan jengkel, karena tindakan semena Yoori yang selalu mendahulukan kepentingan Sohyun diatas apapun, namun tetap saja Nara tidak mungkin mengkhianati Yoori.
Andai saja tragedi masa lalu itu tidak terjadi, mungkin Nara tidak akan berada di posisi seperti ini dan Nara tetap akan menjadi sahabat Yoori.
"Kau tidak perlu tahu siapa?! Kau hanya harus enyah dari hidup Taehyung, tinggalkan Taehyung!!" -sohyun mendecih mendengar ucapan Nara.
"Siapa kau?! Kenapa aku harus menurutimu?!" -Sohyun hendak meninggalkan Nara lagi, namun teriakan Nara membuat langkah kaki Sohyun kembali terhenti.
"BERHENTI MENGACAUKAN HIDUPKU, KIM SOHYUN!!"
Sohyun tentu merasa terkejut karena teriakan keras Nara, dan lagi apa maksudnya dengan mengatakan bahwa Sohyun mengacaukan hidupnya?! Yang benar saja, batin sohyun.
Bukankah justru sebaliknya?!
"Sepertinya obsesimu pada Taehyung membuatmu menjadi gila"
"Gila?????_______" - Nara tertawa terbahak, terlihat menakutkan, seperti bukan Nara. Pikir Sohyun. "_______bukan aku yang gila, tapi sahabatmu. Han Yoori!! Dia sudah gila!! Dan kau tahu apa bagian tergilanya, aku____ aku adalah penyebab kegilaan Han Yoori"
Sohyun hanya diam menyimak, dia sungguh sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Nara, apa nara sedang menginggau??? Dia terlihat seperti melantur?! Pikir Sohyun.
"Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan?"
Kembali, nara kembali tertawa terbahak, benar-benar terlihat seperti orang gila. "Tentu saja kau tidak mungkin tahu, karena kau bodoh!!____" -tangan sohyun mengepal erat mendengar ledekan Nara. "_____Atau mungkin bisa jadi yoori yang terlalu pintar hingga dia bisa membodohimu dengan mudah"
Sohyun benar-benar sama sekali tidak bisa mencerna ataupun mengerti dengan maksud ucapan nara. "Kalau begitu jelaskan!! Jelaskan agar aku mengerti!"
Nara tersenyum menyeringai. "Kenapa aku harus repot-repot menjelaskan padamu?! Tidak berguna!! Yang perlu kau lakukan adalah pergi sejauh mungkin dan tinggalkan Taehyung itu saja!"
Sohyun menggelengkan kepalanya, karena tidak habis pikir dengan apa yang baru saja Nara ucapkan, daripada dia semakin bingung dan mungkin bisa berakhir gila karena ucapan Nara yang sama sekali tidak dia pahami, Sohyunpun pada akhirya memilih meninggalkan Nara bersama dengan amarahnya.
.
.
.
.
.
Entah sudah berapa kali taehyung mengecek jam di pergelangan tanganya, bel pulang sekolah sudah berdering sejak lima belas menit yang lalu namun sohyun belum juga menunjukan batang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate is an Agent
Fanfiction"Lalu apa yang kau inginkan???" -selidik sohyun yang sepertinya paham bahwa taehyung tidak menginginkan ucapan terima kasih melainkan hal lain. "Tidak ada...." -jawab taehyung dengan seringai khasnya. "..... kita sudah resmi pacaran itu sudah cukup...