Kim taehyung,
Kini pria itu berada di apartemen-nya bersama dengan jimin setelah dia mengantarkan sohyun pulang, taehyung menceritakan apa yang dia dengar dari sohyun kepada jimin. "Bagiku semua terasa sangat membingungkan tae?! karena ucapan sohyun bagaikan dua buah mata pisau. Bisa saja memang dia yang benar-benar membunuh kedua gadis itu karena dia berhubungan dengan kedua gadis itu meskipun itu bukanlah hubungan baik"
Taehyung mendengus karena ucapan jimin yang memang ada benarnya. "Tapi bisa saja kan, apa yang sohyun katakan adalah kebenaran??!..." - jimin mengangguk mengiyakan ucapan taehyung.
"... Lalu bagaimana dengan hasil forensik mengenai tali sepatu yang ditemukan di TKP??' - tanya taehyung yang berharap bahwa dengan hasil forensik tali sepatu itu bisa membuat sohyun disingkirkan dari daftar orang yang di curigai.
"Hasilnya sudah keluar, dan sesuai dugaan tali sepatu itu sepertinya adalah senjata yang digunakan oleh sang pembunuh. Tapi...." - jimin menjeda kalimatnya sejenak. ".... Tapi yang ditemukan di tali sepatu itu hanyalah DNA Lee min ji dan Jung Chaerim, tidak ada DNA lain" - taehyung menghembuskan nafasnya berat karena hasil forensik ternyata tidak sesuai harapan-nya.
Jimin lalu menatap kearah taehyung dengan wajah yang terlihat serius. "Tae.. aku ingin kau jujur padaku?!!..." - taehyung diam dan menunuggu jimin melanjutkan kalimatnya. "....apa kau menyukai Kim sohyun???"
Taehyung terkejut mendengar pertanyaan jimin yang menurut taehyung tidak masuk akal. "Apa kau pikir aku sudah gila?!" -ucap taehyung dengan melihat kearah lain.
Jimin mengangguk. "Baguslah kalau kau memang tidak menyukainya, aku sudah kehilangan KS-02 karena kebodohanya yang jatuh cinta dengan orang yang tidak semestinya. Aku tidak ingin namtinya kau akan melakukan kesalahan yang sama" -taehyung diam tidak menanggapi ucapan jimin, dia memilih meninggalkan jimin sendiri dengan beralasan ingin mengambil minuman di dapur.
Sebenarnya ada alasan kenapa jimin bertanya seperti ini pada taehyung. Jimin khawatir jika sampai taehyung menyukai kim sohyun maka mungkin saja logika taehyung tidak bisa bekerja dengan semestinya untuk mencari pembunuh min ji dan chaerim karena tertutup oleh rasa sukanya pada sohyun.
Sedangakan di sisi lain taehyung yang berada di dapur nampak gelisah tanpa sebab, dia mengambil minuman di dalam kulkas dan menenggak minumnanya, dalam hati dia membatin kenapa jimin bisa menanyakan hal seperti itu padanya, hal sama yang yoongi pernah tanyakan sebelumnya. "Apa aku terlihat seperti pria yang sedang jatuh cinta???" -gumam taehyung setelah menanggak habis minuman-nya.
.
.
.
.
.
.
.
Sohyun sedang berbaring di ranjang empuknya di dalam kamar, keadaan rumahnya cukup sepi mengingat sang ayah belum kembali dari rumah sakit hingga hanya menyisakan dia dan beberapa orang pembantu rumah tangga.
Sohyun kini sedang berpikir keras tentang kasus pembunuhan Lee min ji dan juga Jung chaerim, dia sedang mencoba menganalisis apakah ada kesamaan di antara mereka hingga yang mungkin bisa jadi itu adalah alasan dibalik kematian mereka?! "Tidak ada kesamaan lain diantara mereka kecuali mereka sama-sama mengikuti klub musik sepertiku dan......"
Sohyun terdiam saat menyadari satu lagi kesamaan antara Lee min ji dam Jung chaerim yaitu Choi nara.
Sohyun ingat mereka berdua sama-sama pernah membully nara, bahkan bisa dikatakan mereka berdua adalah satu-satunya murid di Seoul Senior High school yang membully nara secara terang-terangan hingga memepengaruhi para murid yang lain untuk menjauhi nara. ".... Mungkinkah, Choi nara pelakunya??? Apakah mungkin karena motif dendam?!" -sohyun memijit pelipis kepalanya yang terasa bedenyut pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Classmate is an Agent
Fanfiction"Lalu apa yang kau inginkan???" -selidik sohyun yang sepertinya paham bahwa taehyung tidak menginginkan ucapan terima kasih melainkan hal lain. "Tidak ada...." -jawab taehyung dengan seringai khasnya. "..... kita sudah resmi pacaran itu sudah cukup...