24. All of Sha

6.1K 557 23
                                    

recomend song to read this part :
"Goodbye" - Addict

hope u will like this part <3

🦋

"Hai, aku mau ceritaa ..
Bunda bilang sama aku, kalo aku punya penyakit .. gapapa kok! Aku itu anak hebat, pantes aja ya aku sering pusing terus pingsan mimisan juga, kalo Asta tau pasti dia khawatir sama aku, kita diem diem aja yaa, ini rahasia aku sama kamu aja buku diary, eh iya tuhan juga tau, jadi ini rahasia kita bertiga ya? gabole kasi tau Asta, inget. Aku sedih, kalo karin, salsa, sama fiza tau mereka juga pasti sedih, mereka pasti bakal kasihan sama aku. Oiya nama penyakit aku itu —"

"Asta?" ucap Tisha pelan.

Asta langsung dengan cepat menutup buku diary milik Tisha. Ia menggenggam telapak mungil Tisha, kemudian mengelus lembut kepala Tisha.

"Maaf ya karna aku kamu jadi kebangun," Asta tersenyum hangat.

Tisha menahan air matanya "Kamu udah baca ya?"

Asta diam, dia mematung sejenak. Pikirannya hancur, hatinya sakit, raganya lemah.

"Udah,"

Tisha menangis "Maaf,"

"Hei, cantiknya aku gaboleh nangis. Ini bukan salah kamu, ini udah takdir. Kamu pasti sembuh sayang, aku janji bakal temenin kamu," Asta mengecup dahi Tisha.

Tisha menangis, ia merubah posisinya menjadi duduk. Ia memeluk erat tubuh Asta, ia menangis sejadi-jadinya.

"Hei, Everything will be alright." Asta mengelus kepala Tisha, hati lelaki ini sangat hancur.

"Aku leukimia, kamu taukan?" Tisha berucap, membuat sekujur tubuh Asta tegang.

Leukimia, satu kata yang kini menjadi musuhnya.

"Asta.. kamu denger aku kan?" isak Tisha.

Asta menunduk "Stadium berapa?"

"Tiga," lirih Tisha.

"Kenapa baru bilang?" lirih Asta, hatinya sesak.

Asta menahan tangis, sungguh ini malam yang ia benci. Kalau ia bisa menghapus tanggal di malam ini ia akan menghapusnya.

"Aku gamau kamu kepikiran.. aku gamau kamu sedih," Tisha menangis sambil menatap Asta.

"Kenapa belum berobat?" Asta tak tahan lagi, ia menangis.

"Aku mau tinggal disini sampe kita naik kelas .." lirih Tisha.

"Kamu udah stadium tiga Tisha, harusnya udah dirawat. Kenapa masih sekolah? kenapa masih kesana-kesini? kamu tau kan resikonya apa? jangan egois, kamu harus berobat yang bener-bener dirawat," kata Asta, nada bicaranya sedikit tinggi.

"Aku juga mau berobat, aku juga mau sembuh, aku mau juga sehat kaya kalian. Tapi kemungkinan aku sembuh kecil, seengganya sebelum aku pulang kerumah Tuhan, aku punya cerita yang bahagia di dunia.." Tisha menangis.

"Kamu tolong dengerin aku, kamu bakal bahagia kalo kamu mau dirawat mulai sekarang. Kamu bakal sembuh sha, aku gamau kehilangan kamu. Kamu harus sembuh, mulai besok ke dokter ya? minta rujukan buat ke Singapur," ucap Asta, ia memeluk Tisha.

GEESHAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang