04. Bodyguard

32.1K 2.7K 160
                                    

GA VOTE : GA NEXT
GA KOMEN : GA NEXT

dah ah, kl gmau voment gausa next

🐇🐇🐇

Asta duduk anteng di motor hitam besarnya, menunggu cewek yang harus ia jaga selama di sekolah nanti. Ia tidak tau, mengapa ia setuju dan mau untuk menjaga gadis itu.

Asta menunggu dengan sabar, Gadis itu lama sekali pikirnya. Untung saja ini amanat Oma Lina, nenek yang dianggapnya seperti neneknya juga.

Ia juga bingung, mengapa ia mau menjaga gadis satu itu. Padahal sebelumnya, seorang Asta paling tidak mau berurusan dengan wanita. Kecuali, Mamanya.

Sangat aneh, Asta kali ini mau berurusan dengan seorang gadis. Bahkan, gadis yang baru beberapa kali bertemu dengannya.

Sebenarnya, Asta bisa saja menolak permintaan Lina. Tapi, entah mengapa hatinya berat untuk menolaknya. Tubuhnya, seolah ingin menjaga Tisha.

Ya, gadis yang harus dijaga Asta adalah Tisha.

Tak lama kemudian, Tisha muncul dari balik pintu rumahnya, sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dengan rambut di curly, tas navy, tak lupa jepitan abu-abu yang menempel manis di rambutnya.

Asta terpana, gadis dihadapannya kini sangat cantik.

Jelek Asta, dia jelek. Batin Asta, mengusir pikiran tak jelasnya.

"Udah lama ya?" tanya Tisha, saat sudah didekat Asta.

"Lumayan," balas Asta, cuek.

"Maap ya, hehehe," Tisha nyengir lebar.

Asta hanya bergumam,"Cepet naik,"

"Naiknya gimana?" tanya Tisha polos.

"Tinggal naik," jawab Asta sekenanya.

Tisha berdecak,"Iya, tapi gimana? Ini motornya tinggi banget, aku gasampe,"

Asta hanya mengedikkan bahunya.

Tisha cemberut, Asta sangat tidak peka untuk membantunya. Ia pun menarik tas hitam Asta dengan sangat kuat, membuat cowok itu hampir terjungkal, dan sekali hentakan Tisha dapat menaiki motor besar itu.

"Dah! Cepet jalan!" Tisha memukul pundak Asta.

Asta langsung menghidupkan mesin motornya, dan mulai berjalan.

"DADAH PAK MAMAN! TISHA BERANGKAT!" teriak Tisha pada satpam kompleknya.

"Brisik," cetus Asta.

"Biarin," balas Tisha.

Tak perlu waktu lama, mereka sampai di tempat tujuan. Saat mereka sampai diparkiran, semua pasang mata tertuju pada mereka. Membuat Tisha risih.

"Kenapa pada ngeliatin, sih?" ucap Tisha, sambil turun dari motor dan dibantu Asta.

"Gue ganteng," celetuk Asta.

Dan dihadiahi tabokan kecil di dada bidangnya.

"Galucu," ucap Tisha.

GEESHAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang