"Itu si Tisha," ucap Dadang seraya menunjuk Tisha.Yang ditunjuk langsung mengadahkan pandangannya, menatap lelaki yang berdiri di ambang pintu kelas.
"Bisa ikut gue? Sebentar aja," ucap lelaki itu pada Tisha.
Tisha menatap Salsa, Karin dan Fiza. Meminta persetujuan ketiga temannya.
"Udah sana, tugas lo gue yang lanjutin," ucap Salsa, seraya menggerakkan tangannya seperti mengusir kucing.
"Dia siapa?" cicit Tisha.
"Anak baik-baik, gak bakal macem-macem." sahut Karin.
"Kalo macem-macem gimana?" ucap Tisha.
"Kita ada atlit bela diri, tenang aja." celetuk Salsa menatap Fiza.
"Yaudah, aku samperin dia dulu ya," Tisha berucap seperti berpamitan kepada pacar.
Mereka bertiga mengangguk serempak. Kemudian melanjutkan mengerjakan tugas kimia yang diberikan guru mereka, Bu Daksa.
Tisha menghampiri lelaki itu, kemudian mengikutinya berjalan kearah yang dia tunjukkan.
"Kita mau kemana?" ucap Tisha, ia masih belum tahu akan kemana.
Tiba-tiba lelaki didepannya berhenti.
Dug
"Aduh! Kenapa berhenti tiba-tiba?" Tisha mengusap keningnya, yang terbentur punggung lelaki didepannya.
"Gue lupa kenalin nama," lelaki itu berucap dengan sedikit cengiran.
"Oh, gituuu," ucap Tisha manggut-manggut.
"Kenalin, nama gue Reyhan Abrian. Ketua OSIS SMA GM, dan gue udah tau nama lo," ucapnya dengan menjulurkan tangan.
Tisha tersenyum, kemudian menjabat tangan Reyhan dengan ramah.
"Aku, Latisha Aluna. Anak baru SMA GM," cengir Tisha.
Reyhan terkekeh pelan.
"Aku manggil kamu apa? Rey? Han? Abrian? Atau Reyhan Abrian?" cerocos Tisha.
"Rey aja, anak-anak biasa manggil gue gitu," ucap Reyhan.
"Oke!" sahut Tisha.
"Yaudah, kenalannya segitu dulu. Kita perlu ke ruang OSIS," ucap Reyhan.
Tisha mengangguk patuh, padahal gadis itu tidak tahu tujuan ke ruang OSIS. Selekas sampai di ruang OSIS, mereka disambut oleh beberapa anggota OSIS.
"Sha, lo boleh duduk di samping Aura," titah Reyhan dengan menunjuk tempat yang dimaksudnya.
Tisha mengangguk, kemudian ia duduk. Dan seperti biasanya, gadis itu melemparkan senyuman pada orang-orang disekitarnya.
"Aura Fadellina, panggil Aura aja." ucap Aura menjulurkan tangannya.
Tisha menerimanya,"Latihsa Aluna, dipanggil Tisha,"
"Gue udah tau kok, kan nama lo udah terkenal semenjak lo sering bareng berandal tengil itu," ucap Aura.
"Berandal tengil?" Tisha mengulang kata yang diucap Aura, gadis itu tidak tahu maksud perkataan Aura.
"Asta,"
"Oh, Asta. Kenapa ka-"
Reyhan berdehem cukup keras. Tisha langsung tidak jadi melanjutkan ucapannya.
"Ntar aja kenalannya, kita mau bahas untuk apa Tisha kesini," ucap Reyhan.
"Sorry," ucap Aura.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEESHAZ
Teen FictionGeenan Asta Antares, cowok dengan muka datar tapi tampan melebihi kapasitas cowo biasa. Ketua geng REVIRES, geng motor terkenal di Jakarta bahkan Indonesia. Dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, ia hanya lemah disatu bidang yaitu cinta. Latis...