Sekarang, Asta sedang berada di ruang tunggu pasien. Dengan hati gundah, ia terus memperhatikan pintu ruangan PICU.
Dengan Alana disamping kanannya, dan Garken didepannya. Garken tampak sangat takut. Lebih tepatnya, takut kehilangan. Sementara Alana, hanya menangis sendu.
Putri kecil mereka kembali seperti keadaan dulu, keadaan yang membuat Garken dan Alana lemah.
"Asta," panggil Garken, dengan nada yang sangat pelan namun tegas.
Asta menoleh, mengadahkan pandangannya,"Iya om?"
"Kamu balik ke Sekolah aja. Tisha biar om sama tante yang jagain, nanti juga oma Tisha dateng." titah Garken.
"Tapi, sebentar lagi jam pulang om," ucap Asta, karna sekarang sudah menunjukan pukul 15.30, yang artinya 30 menit lagi adalah jam pulang SMA GM (Garuda Muda).
"Turuti perintah om, Asta."
Asta mangangguk pasrah, bila Garken sudah berucap seperti itu tidak akan ada lagi yang bisa membantah. Kecuali, Alana dan Latisha Aluna.
Dengan berat hati, Asta berdiri kemudian berpamitan dengan Garken dan Alana. Dan berjalan keluar dari Rumah Sakit, yang terkenal di daerah Jakarta.
This is the beginning of your suffering, dear Tisha.
🐇🌨🐇
Asta mengacak rambutnya frustasi, dari tadi ia hanya melamun dan marah-marah di Wayas, alias Warung Tante Tyas.
"Anjing, anjing, anjing." umpat Asta.
Samudra yang sedang sibuk makan gorengan, langsung menoleh. "Kasian gue sama anjing,"
"Gak salah, di bawa-bawa namanya." lanjut Samudra, kemudian kembali menikmati gorengannya.
"Bacot." sungut Asta.
"Lo kenapa sih bos?" Diar meletakkan ponselnya, kemudian duduk disamping Asta.
"Gak," sahut Asta malas.
"Cerita kek, kita-kita gak bakal tau apa masalah lo. Kalo lo gak cerita," timbal Zeo, ikut menimbrung.
"Cerita dooooong," ucap Adit, dan mencomot gorengan Samudra.
Samudra membrengut, kemudian melempar ponsel Diar ke kepala Adit. Seperti tidak ada dosa, Samudra malah kembali makan dengan anteng.
"HAPE GUE TOLOL!" teriak Diar histeris.
"Beli baru, gampang." sahut Samudra, tanpa menoleh.
"GOBLOK LO! KONTAK CEWEK CEWEK GUE DISANA SEMUA SAMUDRA TOLOL!" Diar menatap sayang ponselnya, yang layarnya sudah seperti jaring laba-laba.
Ponsel Diar adalah ponsel keluaran terbaru, dengan tiga kamera belakang seperti boba. Berwarna gold, dan baru dipakai 3 minggu.
Namun yang Diar sayangkan bukan ponselnya, namun kontak cewek-cewek yang ia berikan harapan palsu. Cewek-cewek gila harta dan tampang, yang membuat ponsel Diar tidak pernah berhenti bergetar menunjukan notifikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEESHAZ
Teen FictionGeenan Asta Antares, cowok dengan muka datar tapi tampan melebihi kapasitas cowo biasa. Ketua geng REVIRES, geng motor terkenal di Jakarta bahkan Indonesia. Dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, ia hanya lemah disatu bidang yaitu cinta. Latis...