33. Killing Fam

5.6K 426 369
                                    


"Liat geh, makin kurus dia dipenjara," Diarko memberikan ponselnya pada para sahabatnya.

Samudra langsung cepat merebut ponsel itu, kemudian memperbesar gambarnya, "Gila kurus banget,"

"Kenapa lama banget ya dia dipenjara? bukannya di rehabilitas aja?" tanya Adit heran.

"Dia dituduh ngedar," sahut Xavier.

"Serius lo?" Asta mulai tertarik dengan obrolan mereka.

Xavier mengangguk "Kata bokap,"

"Anjir kasian juga, pengedar aslinya masih bebas dong?" tanya Samudra.

Xavier mengangguk lagi.

"Harusnya di rehabilitas aja nih cewe, kasian juga liat dia kaya gini," ujar Zeo sambil memperhatikan foto Jessy.

"Pengedar utamanya itu sekeluarga, mulai dari kakeknya sampe cucu-cucunya," kata Xavier.

"Lo tau dari mana si er? kaya intel aja lo tau semuanya," celetuk Samudra.

"Bokap," jawab Xavier singkat.

"Jangan-jangan keluarga itu juga keluarga pembunuh. Kakek gue pernah cerita, katanya dulu ada temennya yang keobsesi sama uang, jadi semua bisnis haram dilakuin, termasuk pembunuhan, dan sampe sekarang temen kakek gue itu sekeluarganya gaada yang pernah ketangkep, kalo sekarang keluarga mereka katanya hilang," Adit bercerita dan beropini.

"Hilang?" ulang Diarko.

"Gamungkin, mereka pasti ganti identitas. Terus sekarang yang jalanin bisnis mereka itu anaknya, atau cucunya," kata Zeo.

"Dan bisa jadi yang tembak Asta waktu itu salah satu keluarga mereka. Pembunuh mana yang bisa hilangin jejak sebersih itu?" timbal Samudra.

"Gue curiga, salah satu cucunya ada di sekolah kita .." timbal Adit.

"Kemungkinan besar iya, anak-anak orang penting rata-rata sekolah ditempat kita. Jadi kemungkinan besar cucu keluarga pembunuh ini ada ditempat kita, buat jadi mata-mata. Anak-anak orang penting ada di sekolah kita, jadi kalo mereka disuruh nyandra atau bunuh jadi lebih gampang," kata Zeo beropini.

"Oh jadi maksud lo, kalo mereka dapet job buat bunuh anak-anak pejabat dan petinggi negara jadi lebih mudah karna emang udah ada yang mata-matain?" tebak Samudra.

"Iya, dan gue rasa cucunya pasti cowok." sahut Diarko.

"Pasti dia gaketara ada disekitar kita, dia pasti nyamar buat jadi anak SMA yang sebiasa mungkin, dia masuk circle yang kalem dan ga mencolok, gue yakin pasti gitu ya kan?" kata Adit.

"Keluarga Tisha?" celetuk Samudra.

Sontak saja Asta langsung menoyor kepala Samudra, sembarangan saja bilang keluarga kekasihnya adalah keluarga pembunuh.

"Tolol lo, bukanlah!" kesal Asta.

"Bukan, keluarga Tisha udah terlalu kaya dan terlalu rendah buat lakuin hal keji kaya gitu." Xavier berucap pintar.

"Iya juga sih .. kata bokap gue perusahaan keluarga mereka ada dimana-mana, yang kalahin kekayaan kakek sama bokapnya Tisha cuma keluarga Asta, gue mah apa cuma anak supir .." lirih Adit.

GEESHAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang