18. Cecenguk GENZO

10.6K 788 39
                                    

Asta buru-buru menuju Rumah Sakit untuk menjenguk Tisha, padahal jam baru menunjukkan pukul 06.30 yang artinya masih terlalu pagi untuk menjenguk pasien di Rumah Sakit. Tapi sepertinya pemuda bertubuh jangkung ini tak perduli, ia segera mengenakan seragamnya kemudian mengambil tas hitamnya dan turun kebawah menuju dapur.

"Pagi bujang Mama," sapa Mama Asta hangat.

Asta mengukir senyum "Pagi Ma, Asta langsung berangkat ya. Mau jenguk pacar,"

"Ehh, makan dulu rotinya! udah Mama siapin," titah Mama Asta, wanita ini memang menerapkan peraturan wajib sarapan sebelum beraktivitas di luar rumah dikeluarganya.

Asta kemudian mengambil satu buah roti tawar yang sudah disiapkan oleh Mamanya di atas meja makan. Kemudian berlari mendekati Mamanya untuk bersaliman dan mengecup pipinya sekilas.

"Dah, Asta berangkat dulu ya. Assalamualaikum!" ucapnya kemudian berlari dengan terburu-buru.

"Pipi yang kiri belum!" teriak Mamanya, namun ia tak menjawab lagi. "Waalaikumsalam! hati-hati ya!"

Asta langsung menghidupkan mesin motornya, dan mengeluarkannya dari garasi. Dengan tak sabaran, pemuda itu menekan klakson motor agar satpam rumahnya membuka gerbang.

"Pak, bukain!" teriak Asta. "Saya mau jenguk pacar!"

Pak satpam itu dengan cepat membukanya, kemudian mempersilahkan Asta untuk lewat bersama motor hitam besarnya.

"MAKASIH PAK!" katanya sambil melambaikan tangan pada satpam rumahnya itu.

Dan sesuai dugaannya, jalanan Jakarta masih belum terlalu ramai. Dengan motor besarnya, ia bergerak lincah menyalip kendaraan-kendaraan didepannya. Dengan senyum sumringah yang sedari tadi tak luntur dari wajah pria muda itu, karna memikirkan akan bertemu pacarnya.

TIN!

Bunyi klakson mobil dari arah belakang membuat Asta menoleh, entah apa maksud dari pengendara mobil tersebut. Padahal sudah jelas sedang lampu merah, makanya Asta berhenti.

"LAMPU MERAH TOLOL! GAK LIAT LO?!" geram Asta dengan tatapan tajamnya.

"BIASA AJA DONG ANJING GAK USAH NGEGAS!" sahut pengendara mobil tersebut yang ternyata anggota GENZO, tentu memancing emosi Asta.

Dengan gerakan santai ia turun dari motornya, kemudian langsung meninju sang empu mobil dengan menggunakan satu tangan. Anggota GENZO itu tak terima, ia turun kemudian membalas perlakuan Asta dengan meninju balik sisi kanan wajah Asta.

Asta terkekeh kecil, ternyata lawannya ada nyali. Dengan mudah ia menendang perut lawan didepannya, dan meninju habis-habisan. Orang-orang disekitar mereka langsung berteriak histeris, melihat perkelahian yang terjadi ditengah jalan.

"AAAA ITU ADA YANG BERANTEM! PAK PAK PISAHIN!" teriak ibu-ibu yang menjaga warung dipinggir jalan.

"WOI PISAHIN!"

"HEH! UDAH! ADUH ITU PISAHIN PAAAKK!!"

"Ih, woi woi videoin!"

"MAS GANTENG SEMANGAT BERANTEMNYA!"

"IH YANG BAWA MOTOR GANTENG! FACE BOOK NYA APA?"

GEESHAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang