Buat kalian yang punya hati nurani tolong vote ya, tolong banget. Kalian tau kan? Rasanya ga dihargain? Nah itu yang aku rasain pas kalian baca tapi ga vote. Emang susah ya buat nge vote? Pegel tangan ini, nulis ceritanya. Selain pegel, aku mikir juga buat cerita ini.
jadi, tolong di vote ya🙂🙏.
🐇🐇🐇
Asta mendengus kesal, sambil memakan nasi goreng buatan Mamanya. Zea melihat perubahan ekspresi Asta, ia pun jadi penasaran.
"Kenapa sih? Kok kayanya bete gitu," tanya Zea--Mama Asta.
"Mobil aku di poopin kucing, Ma." cetusnya sebal.
Bukannya prihatin dengan Asta, Zea malah tertawa kencang."Hahaha, yaampun kok bisa?"
Asta mengedikkan bahunya tanda ia tak tau.
"Terus, gimana mobil kamu sekarang?" Zea bertanya, lagi.
"Lagi di cu-"
"ASTA, ASTA, ASTA, ASTAAA," panggil seseorang dengan suara yang seperti anak kecil, dari luar rumahnya.
Zea menoleh kearah Asta,"Siapa tuh?"
"Gatau, Asta liat dulu." Asta segera berjalan, melihat siapa yang memanggilnya.
Sementara diluar, Tisha sedang berkacak pinggang sambil menggendong Pou. Wajah cantiknya kini tertekuk, kesal dengan ulah Pou.
"Apa?" tanya Asta, yang kini berada dihadapan Tisha.
"Mobil kamu udah aku cuci," cetus Tisha.
Asta hanya bergumam, menunggu cewek di hadapannya pergi. Namun, bukannya pergi cewek itu malah menatapnya dengan tatapan sebal.
"Apa lagi?" tanya Asta. "Mau minta uang lo?" celetuknya.
"Ish, ganteng-ganteng gatau diri." kesal Tisha.
Asta mengernyitkan dahinya, cewek ini berani sekali mengatakan dirinya tidak tahu diri.
"Maksud lo?" tanya Asta.
"Mobil kamu udah aku cuci, Sekarang kamu harus bilang apa dulu ke aku?!" ucap Tisha.
"Bilang apa?" Asta bingung.
"Kok malah nanya ke aku sih?!" Tisha makin cemberut.
"Gue harus bilang apa?" Asta malas sekali rasanya, berbicara panjang lebar.
"Makasih! Masa gitu aja gatau, sih." decak Tisha.
"Oh, Makasih." ucap Asta masih dengan tanpa ekspresi.
"Ngga mau kenalan sama aku dulu?" ujar Tisha, semakin membuat rumit persoalan diantara mereka.
"Nggak." Asta berucap singkat.
"Yaudah, Aku pulang dulu. Bye!" celetuk Tisha,"Yuk Pou kita pulang, dari pada disini entar kita ikutan beku, kaya dia." Tisha menunjuk Asta dengan berani.
"Miaww, Miaww." saut Pou.
Setelah Tisha pergi, Asta kembali masuk kerumahnya.
"Cewe gila."
🐇🐇🐇
Lina, Alana, serta beberapa asisten rumah tangga Lina sedang menyiapkan persiapan makan malam dan pesta kecil, yang mengundang beberapa tetangga. Hal ini, dilakukan rutin seminggu sekali, tetapi orang yang mengadakannya berbeda tiap minggu.
Orang-orang komplek ini, melakukan hal tersebut agar menjaga tali silaturahmi antar tetangga. Agar mereka tidak hidup acuh tak-acuh seperti orang-orang kaya pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEESHAZ
Teen FictionGeenan Asta Antares, cowok dengan muka datar tapi tampan melebihi kapasitas cowo biasa. Ketua geng REVIRES, geng motor terkenal di Jakarta bahkan Indonesia. Dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, ia hanya lemah disatu bidang yaitu cinta. Latis...