Adit sibuk menggagu adik-adik kelas yang berlalu-lalang didepannya. Mulutnya sibuk bersiul-siul, sambil diiringi tawa oleh teman-teman sepergesrekannya."HAI BABY!" racau Adit berteriak pada salah satu siswi SMA Garuda Muda.
Siswi tersebut menoleh, kemudian menatap garang,"Apa lo bilang?!"
"Hai, baby," Adit membeo ucapannya tadi.
Siswi tersebut melotot,"Kurang ajar ya, lo! Gue manusia, bukan babi!"
Kemudian ia pergi dengan menghentak-hentakan kakinya menuju gerbang.
Sontak saja Asta, Zeo, Axel, Samudra, Diar, dan Adit langsung tertawa menggelegar. Membuat rombongan mereka menjadi pusat perhatian di area parkir Sekolah.
Eh, Mereka kan memang selalu menjadi pusat perhatian.
"Cantik-cantik goblok tuh cewek!" ucap Diar, masih dengan sisa tawanya.
"Bahasa inggrisnya kaga pernah lulus tuh!" sahut Samudra, mengelap air matanya.
Kebiasaan Samudra, bila tertawa berlebihan pasti matanya mengeluarkan air. Menangis? Bukan! Samudra tidak suka dibilang menangis.
"Sam, kalo mau ngeledek orang jangan sampe nangis juga, keleus!" ejek Zeo.
"HAHAHAHAHAHAHA,"
"NGAKAK ANJENG!!"
"Gue gak nangis! Ini tu bawaan dari lahir!" pungkas Samudra.
"Masa sich?" tanya Adit menggoda Samudra.
"Bacot lo pada! Dah ah gue balik duluan!" ucap Samudra, ngambek.
Xavier menyahut,"Becanda jangan dibawa hati."
Zeo menyahut,"Nah, tuh dengerin Vier!"
"Jangan dibawa hati." Diar membeo ucapan Xavier.
Sementara Asta sibuk memperhatikan para murid SMA Garuda Muda, yang berbondong bondong menuju gerbang. Ia mencari-cari satu gadis, yang kini menjadi tanggung jawabnya. Kemudian, 4 orang gadis berjalan beriringan menuju gerbang.
Salah satunya adalah, tanggung jawab Asta.
"Gue balik," ucap Asta, para sahabatnya itu masih sibuk bercanda.
Tanpa menunggu sahutan gila Adit dan Samudra, ia segera menancapkan gas motornya pelan menghampiri, Tisha.
Saat motornya tepat disamping Tisha, ia membuka helm full face nya.
"Naik,"
Tisha langsung menoleh pada sumber suara, ia memicingkan mata memastikan bahwa itu Asta.
Setelah dirasa yakin itu Asta, ia pamit dengan ketiga teman barunya. Dan naik diatas sepeda motor Asta, tentunya dibantu oleh tas Asta.
"Dah, sepi go!" Tisha menirukan kalimat dalam dialog film kartun Upin dan Ipin.
Asta mendengus,"Gue manusia, bukan sapi."
KAMU SEDANG MEMBACA
GEESHAZ
Teen FictionGeenan Asta Antares, cowok dengan muka datar tapi tampan melebihi kapasitas cowo biasa. Ketua geng REVIRES, geng motor terkenal di Jakarta bahkan Indonesia. Dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, ia hanya lemah disatu bidang yaitu cinta. Latis...