35. Zeo's house

4K 317 14
                                    

"TANTEEE SAMUDRA KECE DATENG NIH," teriak Samudra heboh saat memasuki rumah Zeo.

Gia dengan senang langsung menyambut pemuda itu dengan pelukan hangatnya, mengelus punggung Samudra dengan lembut seperti anaknya sendiri.

"Aduh, udah makin gede aja kamu," goda Gia pada Samudra.

"Tante kaya ga ketemu aku bertahun-tahun aja," cebik Samudra.

Gia terkekeh kecil, "Kamu makin ganteng deh, udah ada cewe belum?"

"Udah dong tan, banyak malah," Samudra menyisir rambutnya kebelakang dengan tangannya.

"HAHAHAHA SATU AJA LO GAPUNYA GAYA-GAYAAN NGOMONG BANYAK CEWE," ledek Zeo dan diiringi tawa oleh yang lain.

"DIEM LO SIRIK," kesal Samudra.

"Gabaik lo bohongin nyokap gue, kena karma mampus," celetuk Zeo menakut-nakuti.

"Alah, palingan lo yang sering bohong ke tante Gia," balas Samudra.

"Sotau lo monyet amazon," cibir Zeo.

"Dari pada lo kutil badak berdaki," balas Samudra.

"Liat badak aja lo gapernah, sok ngatain gue kutilnya badak," Zeo kembali mencibir.

"Emang lo pernah liat monyet amazon?" tanya Samudra.

"Pernah," balas Zeo santai.

"Kapan? mana buktinya?" Samudra berkacak pinggang.

"Lo," jawab Zeo.

"Hah? maksud lo ap- OHH, KURANG NGAJAR LO!" Samudra berlari mengejar Zeo.

"HAHAHA UDAH MONYET, LEMOT LAGI," ejek Zeo sambil berlari menghindar.

Gia, Asta, Diarko, Adit, Xavier hanya tertawa melihat Zeo dan Samudra yang kejar-kejaran. Sembari melihat dua insan itu bertengkar, mereka menyiapkan makanan untuk nanti dimakan bersama-sama. Mereka memasak banyak makanan, semua makanan favorit keenam anak laki-laki itu disiapkan bahannya oleh Gia.

"Tante, biar aku aja," ucap Asta ingin mengambil capitan untuk mengangkat sosis bakar dari panggangan.

"Gausah, kamu bantuin Adit aja tuh, kayanya kesusahan dia," Gia tertawa kecil melihat Adit yang mukanya sangat serius memasak.

"Biarin aja dia tan, bisa sendiri kok. Tante duduk aja, biar Asta yang lanjutin," kata Asta tetap berpendirian pada kemauannya.

"Si ganteng suka banget ya maksa, yaudah nih," Gia memberikan capitannya kepada Asta.

Asta tersenyum kecil "Makasih tanteee,"

"Sama-sama, eh tante mau nanya dong," ucap Gia.

"Tanya aja tan," saut Asta.

"Keadaan si Tisha gimana?" tanya Gia.

"Tante tau Tisha?" Asta bertanya balik.

"Zeo suka cerita-cerita tentang kalian semua, jadi tante tau." kata Gia, Asta tak heran memang Zeo seterbuka itu pada Bundanya.

"Gatau tante, dia gaada kabar. Chat Asta ga dibales, rumah dia sama sekeluarganya udah dijual semua, perusahaan mereka udah dipegang sama bawahannya, identitas dia sama sekeluarganya juga udah jadi privasi publik," kata Asta menjawab pertanyaan Gia.

"Dia pergi karna apa?" tanya Gia ingin mendengar Asta bercerita lebih panjang.

"Sakit, dia sakit tan." jawab Asta.

"Oh god .. tante ikut sedih dengernya, kamu yang sabar ya ganteng, doain yang terbaik buat dia, percaya tuhan pasti ngerencanain yang terbaik buat kamu sama dia," Gia memeluk Asta, kemudian mengusap kepala anak laki-laki itu.

GEESHAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang