41. Gather Gang

11.2K 516 62
                                    


listen this song to this part
Strawberries & Cigarettes
— Troye Sivan

    🦋

"Sha .. ?" Asta gemetar, tangannya memegang dahan pohon. Matanya terbelalak kaget.

Laki-laki itu menoleh kebawah, memastikan kaki gadis di depannya menapak pada tanah atau tidak. Sekujur tubuhnya merinding, ditambah wanita di depannya ini memakai baju putih.

"Kamu Tisha kan?" tanya Asta, gadis itu tak menjawab.

Gadis itu bukannya menjawab malah menunduk, sepertinya ia takut untuk menatap mata Asta. Asta yang takut bercampur senang juga bingung, sebenarnya di depannya ini Tisha asli, atau roh nya, atau gadis ini hanya memiliki kemiripan dengan Tisha.

Dengan memberanikan diri, Asta memegang bahu kanan gadis itu. Dan berhasil, tangannya tidak tembus. Artinya, gadis di depannya ini benar-benar manusia, bukan setan atau sejenisnya.

Asta agak merunduk, untuk melihat wajah perempuan di depannya ini. Namun si perempuan malah tambah memalingkan wajahnya, Asta jadi semakin gemas. Dengan lancang, Asta menyentuh wajah perempuan itu kemudian di arahkannya pelan-pelan untuk menatap dirinya.

Setelah mereka bertatapan, Asta melotot sempurna.

"Sha.." ucap Asta pelan.

Diluar dugaan, perempuan di depannya malah menangis. Ia tersedu ketika namanya disebut. Pria di depannya, pria yang sangat ia rindukan selama beberapa tahun ini. Pria yang membuatnya ingin selalu pulang, membuatnya ingin sembuh, membuatnya punya semangat hidup.

Iya, gadis di depan Asta sekarang adalah Latisha Aluna. Bukan rohnya, bukan halusinasi, atau hanya mimpi Asta. Ini asli, Latisha Aluna yang asli.

"I miss you," lirih Tisha, matanya berkaca-kaca.

Asta juga ikut menangis, ia langsung memeluk Tisha dengan penuh kelembutan. Tangis keduanya pecah, kerinduan mereka selama ini dituangkan dalam pelukan dan tangisan. Asta memeluk Tisha, sembari mengusap surai gadisnya. Tisha melingkarkan tangannya di pinggang Asta, membalas pelukan Asta dengan penuh kasih sayang.

"I miss you so bad, Sha." ucap Asta, masih menangis.

Perasaan Asta sekarang bercampur aduk, senang, sedih, bingung, terkejut menjadi satu. Ia sedikit bingung bagaimana bisa semuanya terjadi. Artinya, kematian Tisha selama ini hanya di palsukan. Doanya selama ini agar Tisha baik-baik di surga berarti hanya sia-sia.

Latisha Aluna, gadis ini sekarang benar-benar ada di depannya. Asta sangat bersyukur, sangat. Tadinya ia mengira hidupnya akan sepi dan sunyi, karna tak memiliki pendamping hidup. Tapi ternyata ia salah, hidupnya akan berjalan lebih baik lagi dengan penuh warna.

"Aku minta maaf.." ucap Tisha, masih dengan posisi yang sama. Wajahnya bersembunyi di dada bidang Asta.

"Untuk apa?" tanya Asta.

"Untuk semuanya, kamu pasti kaget aku ada disini," kata Tisha, ia merasa sangat bersalah.

"Jangan ngerasa bersalah, kamu ngga salah Sha. Aku seneng kamu ada disini," kata Asta, ia mengelus lembut surai Tisha.

"Aku minta maaf, pasti kamu kesusahan banget ya selama ini?" Tisha masih merasa bersalah.

"Aku susah karna gaada kamu, aku juga ngerti kalo ini semua emang udah jalannya Sha. Kamu gabisa mau paksain sama aku terus, mungkin kemarin-kemarin emang ditakdirin sama tuhan buat kita ga sama-sama, untuk nguji seberapa kuat aku kalo gaada kamu,"  Asta berucap lembut dengan suara beratnya.

GEESHAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang