01

19.8K 995 8
                                    

Mengulang Apa Yang Terjadi Di Masa Lalu [1]
.

.

.

Rali meremas kuat undangan pernikahan yang berada di tangannya saat ini,lalu menatap tajam sosok yang duduk santai di hadapannya yang sedang berkutat dengan ponsel pintarnya. Ponsel keluaran terbaru.

Sungguh, Rali membenci sosok itu. Sosok yang hanya menghancurkan hidupnya. Membuat dirinya merasa tidak berguna ada di dunia ini. Merasa tidak berarti untuk siapa-siapa dan tidak pantas untuk siapapun. Cita-citanya satu per satu tentang kebahagiaan lenyap karena sosok itu. Merasa begitu sial karena terlahir dari sosok itu.

Mengatur nafasnya yang perlahan memburu karena emosi, ia memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan nafas pelan.

"Mami lupa umur?"

Setelah hampir setengah jam hanya duduk diam saling berhadapan, akhirnya Rali angkat suara membuat fokus sang Mami beralih padanya.

"Hm?" tanya wanita empat puluh sembilan tahun tersebut, meminta Rali mengulangnya karena tidak mendengar pertanyaan Rali.

"Are you still stane?" sinis Rali.

Mendengar pertanyaan putri kandungnya membuat Mami seketika emosi. "Kamu masih aja belum berubah! Percuma Mami sekolahin kamu tinggi-tinggi, tapi tetap aja kurang ajar! Apa karena sekolah mu tinggi jadi, kamu kurang ajar sama Mami?!"

Tidak peduli jika mereka berada dalam kafe yang sedang ramai hingga mereka menjadi pusat perhatian.

"Mami sekolahin aku? Kayaknya aku lupa deh. Karena seingatku, Mami gak pernah urusin aku. Mami cuma ngurusin gigolo-gigolo Mami bahkan sekolahin mereka!"

Plak!

Kepala Rali tertoleh saat tamparan panas di layangkan Mami. Pipi kirinya yang menjadi sasaran berdenyut nyeri.

"Begini sikap kamu sama Mami setelah sekian lama kita gak ketemu?! Dasar anak kurang ajar! Nyesel Mami ajak kamu ketemu!" ujar Mami tajam sembari menunjuk Rali yang memegang pipi kirinya.

"Aku juga gak minta ketemu sama Mami! Aku pun gak mau ketemu sama Mami!" Sekali lagi Rali mendapatkan tamparan dan kali ini jauh lebih sakit.

Sungguh, ini bukan pertama kalinya. Tapi, Rali merasakan hatinya memanas, merasa begitu sakit. Terluka atas perlakuan Mami.

Dulu hingga sekarang Mami tidak berubah selalu main tangan padanya.

"Gak usah datang ke pernikahan Mami!" ujar Mami seraya berdiri meninggalkan Rali, mengabaikan tatapan orang-orang.

"Aku juga gak mau pergi!!!! Wanita sialan!!!" jerit Rali histeris bahkan melempar gelas minuman ke arah kepergian Mami. Hanya angin yang dikena.

Kedua tangannya terkepal kuat, rasanya ingin mengamuk menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya saat ini. Matanya telah memerah, antara menahan tangis dan emosi.

"I hate you.... really fucking hate you..."

》》《《

Musik berdentum keras, lantai dansa dipenuhi orang-orang yang telah setengah sadar karena dipengaruhi minuman alkohol. Ada yang berjoget asal-asalan. Ada yang penuh gairah dengan pasangan mereka dan ada yang berdiri, tapi berteriak seakan ingin mengalahkan suara keras musik yang dimainkan disk jokey.

Sosok itu adalah Rali, lalu wanita dua puluh sembilan tahun itu tertawa kencang seakan apa yang ia lakukan tadi sangat lucu. Kemudian ia berjoget asal sembari tertawa geli.

EXONERATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang