Apapun Yang Selalu Dibayangkan, Tentunya Ingin Dirasakan, Bukan?
.
.
.
Rali tersentak kaget saat menabrak sesuatu hingga langkahnya berhenti dan paper bag berisi kotak bekal terhempas ke tanah, berserakan.
Sosok yang ia tabrak tidak kalah terkejut dan langsung menunduk untuk membereskan kotak bekal tersebut.
Segera Rali menahan gadis itu lalu menariknya berdiri. "Gak usah."
"Tapi... Kak."
Rali tersenyum tipis lalu menggeleng pada gadis itu, ia yang memungut kotak bekal tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah yang berada di tepi jalan.
"Maaf Kak, saya..."
"Gak pa-pa kok," sela Rali pada adik Harsa yang memasang raut wajah bersalah. Padahal ia yang salah karena berjalan tergesa-gesa dan tidak memperhatikan di sekitar.
"Kamu mau ketemu Harsa?" tanya Rali pada gadis itu yang diangguki lalu kemudian menggeleng membuatnya mengernyit bingung. "Hm?"
"Ah itu, saya cuma lewat aja sih, Kak. Mas Harsa larang saya masuk ataupun singgah ke tempatnya," ujar Kirana memberi alasan. Sebenarnya ingin bertemu dengan Harsa karena ada hal penting yang ingin ia beritahu pada kakaknya itu. Namun, ia mengingat jika Harsa melarangnya keras ke sini. Entah apa alasannya.
Rali melihat gadis itu menggosok tangan kanannya dibajunya lalu mengulurkan tangan. "Nama saya Kirana, Kak."
Melihat senyuman lebar gadis itu membuat rasa kesal Rali pada Harsa, sirna seketika. Entah kenapa melihat Kirana membuatnya ingat pada diri sendiri.
"Gue Rali. Lo gak usah terlalu formal gitu."
"Ah iya, Kak." Kirana melirik studio tato kakaknya lalu kembali menatap Rali. "Mas Harsa ada di dalam, Kak?"
Rali menghela nafas pelan. Lalu mengangguk.
"Engh... aku bisa minta tolong?"
"Tolong apa?"
"Tolong hubungi Mas Harsa kalau aku ada di depan studionya. Soalnya dari kemarin aku hubungi Mas Harsa, dia gak respon."
Dengan adiknya saja Harsa begitu tega, apalagi dengan dirinya. Harsa benar-benar pria yang menyebalkan. Apa karena terlalu asik dengan wanita itu?
"Gue aja gak direspon."
"Kak Rali sama Mas Harsa berantem?"
Rali menatap heran sekaligus bingung Kirana setelah mendengar pertanyaan gadis itu. "Buat apa gue sama dia berantem?"
Kirana tersenyum tipis, dengan suaranya yang lembut ia menjawab, "Kan gitu kalau orang pacaran gak mau menghubungi satu sama lain, berarti mereka berantem," ujarnya kalem.
"Gue gak pacaran sama dia!"
Kirana mengatupkan bibirnya. Salah mengira jika wanita di hadapannya ini adalah kekasih Harsa. "Oh maaf, Kak. Aku kira.... soalnya Mas Harsa gak pernah kelihatan deket sama perempuan. Baru Kak Rali yang aku lihat deket dengan Mas Harsa. Apalagi waktu itu aku lihat Mas Harsa pasangin jaket ke Kakak."
Kali ini Rali yang mengatupkan bibirnya. Seperti pernyataan Ragas yang mengatakan Harsa tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita, begitupun adik pria itu.
Lalu siapa wanita yang bersama Harsa saat ini?
"Serius lo gak pernah lihat Harsa dengan cewek lain?"
"Ah hampir lupa. Ada sih perempuan yang selalu nempelin Mas Harsa."

KAMU SEDANG MEMBACA
EXONERATE
ChickLit[series3] #PROJECT 3 ___________ ⚠️21+ EXONERATE : "Bebas dari segala beban hidup yang selama ini dirasakan". __________ Copyright ©2021, NanasManis start [20/2/21] end [5/5/21]