Good news ?

176 32 13
                                    

Looking For You

Chengxin menarik nafasnya dalam-dalam sebelum ia membuangnya dengan kasar, ia melangkah menuju ke sebuah bangku taman yang sekarang sedang ditempati oleh seseorang.

Chengxin mendudukan dirinya tepat disamping gadis itu tanpa seizinnya.

"Lixia, mau pulang sekarang ?" Tanya Chengxin dengan lembut.

"Enggak !"

"Ini udah malem banget."

"Kenapa gege bisa ada disini ?"

Chengxin terdiam sejenak, panggilan 'gege' yang sebelumnya untuk Zhenyuan sekarang hanya untuknya. Mata teduh Chengxin menatap manik Lixia.

"Tentu saja buat jemput Kamu, barusan Zhenyuan dan Yaxuan memberi tahu gege, jadi gege langsung kesini." Jelas Chengxin.

"Ohh..."

"Pulang, yuk ?! Ini udah malem lho, gak takut ?"

"Enggak, aku masih mau sendiri."

"Dirumah gege banyak tempat kosong, Kamu bisa mencari tempat sepi untuk menyendiri."

Lixia masih bergeming, tampaknya ia masih berlarut-larut dalam pemikirannya. Hatinya masih sakit dan ia masih kesal. Ia hanya butuh waktu sendiri.

"Gege tahu, Kamu pasti kesel banget sama gege 'kan ?" Chengxin membuang tatapannya ke depan.

"Terserah mau sampai kapan Kamu marah sama gege. Hanya saja, gege gamau Kamu sendirian disini."

Lixia masih diam, bahkan tidak ada niatan untuk menjawab ucapan Chengxin.

"Gege ngelakuin ini semua karena ada alasannya, yang jelas ini untuk kebaikan Kamu."

"Maafin, gege, Lixia. Gege tau, kalau gege salah. Gak seharusnya gege menyembunyikan identitas gege."

"Rasanya kayak gak mungkin kalau gege adalah gegeku yang selama ini aku cari." Lixia menatap Chengxin.

"Dari awal aku memang merasa nyaman karena ada gege, tapi aku gak pernah mikir kalau gege adalah gege kandungku." Sambungnya.

"Iya, gege tahu. Waktu pertama kali gege tahu kalau Kamu adalah adik gege, gege juga kaget." Jawab Chengxin.

"Kamu ga suka, ya ? Punya kakak kandung kayak aku ?" Pertanyaan itu sukses membuat Lixia menatap manik Chengxin.

"Aku ga pernah bilang gitu, aku cuma gak nyangka aja."

"Gege memang ga sebaik, ga sepintar, dan ga se-perfect Zhenyuan. Tapi Gege yang paling sayang sama Kamu, Lixia."

"Dan sekarang, gege mau menebus dosa-dosa gege dan mengisi waktu-waktu kita yang sudah terbuang."

Lixia hanya diam. Sebenarnya perasaannya sudah cukup membaik setelah berjam-jam berdiam diri untuk merenung. Tapi, bukan Lixia kalau tidak gengsi.

"Aku mau pulang ikut gege, tapi dengan 1 syarat."

"Apa itu ?" Chengxin menautkan kedua alisnya.

"Gege harus jelasin dari awal sampai akhir tentang apa yang sudah terjadi."

"Itu pasti akan gege ceritakan padamu, cuman nyari waktunya yang tepat aja."

"Okey."

Chengxin tersenyum kemudian mereka berdiri dari posisi duduk mereka dan mereka pun pergi meninggalkan taman itu yang sudah mulai sepi.

🌿

"Yaowen kemana, ge ?" Tanya Lixia yang menyadari rumah Chengxin sangat sepi.

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang