longing for you

111 19 23
                                    

Chengxin beranjak dari tidurnya dan meraih knop pintu. Dan...

"Gak ada siapa-siapa, kalian ngingau kali. Gak ada orang diluar kamar," ungkap Chengxin kepada tiga orang yang masih berlindung didalam selimut.

"Masa sih? Tadi kami berdua bener-bener dengar suara ketukan tiga kali," timpal Yuqi yang masih yakin dengan pendapatnya. Chengxin mengedikan bahunya, "Kalian bilang aja kalau mau tidur berempat sekasur, udah dibilang bukan muhrim juga!" Chengxin membereskan tempat tidurnya dan beralih untuk tidur diatas bedcover.

Yuqi bangkit dari posisinya, gadis itu harus membuktikan sendiri bahwa ketukan itu benar nyata adanya. Namun, disisi lain ia juga takut, kalau monster mengerikan muncul tepat didepan wajahnya, pasti ia akan pingsan atau lebih parahnya bisa saja meninggal ditempat.

"Lo mau ngapain, Qi?!" tegur Lixia sebelum sahabatnya itu melancarkan aksi nekatnya itu.

Yuqi menoleh menatap Lixia, "Gue harus liat sendiri, Xia. Gue yakin pasti tadi orang yang ngetuk."

"Tapi lo juga harus inget kalau rumah Chengxin cuma ada kita bertempat," ucap Jiaqi mengingatkan. Sontak Yuqi mengurungkan niatnya, tangannya mengambang diatas knop pintu.

Yuqi menatap Jiaqi kemudian merengek, "Bang, ayo pulang."

"Ogah, mending gue lanjut tidur. Ayo tidur, Xia," ajak Jiaqi sambil mengurung tubuhnya dan tubuh Lixia didalam selimut.

Chengxin membulatkan matanya, "Adek gue masih suci anj!" Chengxin bergerak memisahkan keduanya. Sementara Yuqi masih diambang keraguan untuk melihat kondisi luar dan rasa ketakutannya.

"Gue harus gimana ini, yalord." Yuqi menggigiti kukunya melampiaskan rasa bingung. Apa benar yang dikatakan oleh novel horror kesukaannya yang mengatakan bahwa tiga kali ketukan melambat itu merupakan ketukan setan?

Tok...   tok...   tok...

Yuqi melebarkan matanya, sementara tiga orang yang lain sontak menghentikan acara pergulatannya demi memperebutkan Lixia. Mereka berempat saling diam, bahkan saling pandang juga. Yuqi yang berada di dekat pintu pun merasa tertantang untuk melihat siapa pelaku ketukan pintu tersebut.

"Setan sialan, habis lo sama gue!" monolog Yuqi sambil meraih tongkat baseball yang terletak disudut ruangan.

"Jangan nekat, nasib kita ada ditangan lo!" gumam Jiaqi ditengah-tengah rasa ketakutan.

Perlahan-lahan Yuqi memutar knop pintu dan membukanya secara perlahan-lahan, dan...

"SETAN GABUT!! NGAPAIN SIH LO GANGGU MULU! MAU APA LO, HAH?! MAU CAPER LO KARENA DIDALEM ISINYA COGAN SAMA CECAN? KASIAN AMAT YA LO, DI DUNIA LO GAK ADA COGAN SAMA CECAN, YA? YA MINIMAL LO BERUSAHA KEK BUAT GLOW UP. MUKA LO BERDARAH-DARAH TUH, JELEK BANGET LO. PUNGGUNG LO JUGA BOLONV TUH, DI ASPAL KEK BIAR BUNTU. CIH, UDAH JELEK BOLONG PULA PUNGGUNGNYA, DASAR SETAN! BERAPA BANYAK LAGI KEBURUKAN LO?!" pekik Yuqi yang dapat didengar oleh Chengxin, Lixia dan Jiaqi.

"Buset, setan pun kena sembur sama Yuqi." Lixia hanya mampu geleng-geleng kepala.

"Gue juga gak tahu kenapa gue bisa punya adek lebih setan dari setan." Jiaqi menepuk jidatnya.

"Emang sebaiknya setan gak ganggu dia sih, soalnya kasian banget sama mentalnya," timpal Chengxin yang masih melihati ambang pintu.

"Maaf non, tapi tuan Ma sudah meminta anda dan tuan muda untuk segera pulang, maaf saya langsung masuk karena saya sudah mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak mendapat sahutan." Pria paruh baya itu tersenyum kearah Yuqi. Dan hal itu membuat Yuqi ingin pingsan dan menenggelamkan dirinya sekarang juga.

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang