may i know you?

123 14 27
                                    

Looking For You

"Gue mau lo jadi tunangan gue."

Hening.

"Bwahakakakakhahahkakak... Uhukk— Lo berharap apa setelah bilang kea gitu? Baper? Sorry bro, bukan apa-apa tapi gue pawang buaya. FYI aja sih ini."

Perkataan Haoxiang yang seharusnya serius, justru menjadi bahan lelucon bagi Yuqi. Gadis itu tertawa terbahak-bahak membuat Haoxiang mengulum rasa kesal.

"Tapi sayangnya gue serius."

Yuqi mengambil napas disela-sela gelak tawanya, "Dan sayangnya gue gak percaya. Cowok sukses kayak lo gak mungkin suka sama cewek berandalan kayak gue." Yuqi masih saja memasang tampang santai seolah-olah perkataan Haoxiang hanyalah sekadar candaan baginya.

Haoxiang menggulingkan tubuhnya untuk berbaring disisi Yuqi. Laki-laki itu terdiam sembari menatap kosong langit-langit kamar.

"Tapi lo harus tetep jadi tunangan gue, Yuqi."

Yuqi bangkit dari duduknya, gadis itu beringsut dari tempat tidurnya dan melangkah menuju mini bar yang ada di kamarnya.

"Gue bukan orang bodoh, Xiang. Lo sama gue gak pernah punya hubungan khusus, jangankan buat cinta. Damai aja kita susah. Jadi lebih baik lo gak usah bercandain gue kayak gitu."

"Urusan cinta, gue bisa belajar."

Yuqi berdecih sembari menuangkan jus jeruk di gelasnya, "Ini bukan matematika, bego. Cinta itu urusannya sama hati bukan sama otak. Mau lo belajar sekeras apapun kalo bukan gue yang dipilih sama hati lo, ya gak bakal bisa."

"Pasti lo mau ngelupain Aiko, ya? Kalo kata gue sih bukan kayak gini caranya. Lo harus berdamai sama diri lo sendiri," sambung Yuqi yang membuat Haoxiang sontak mengangkat kepalanya.

"Gue gak lagi bahas soal itu." Haoxiang ikut beringsut dan mengenakan kembali kaos hitamnya. Laki-laki itu melangkah menghadap jendela yang setengah terbuka.

"Gue cuman mau lo."

Yuqi lagi-lagi hanya mampu berdecih, "Udah deh, ah. Dari pada lo bercanda mulu, mending bawa gue jalan-jalan. Gue stress liatin babu baru abang gue."

Haoxiang menoleh seraya mengernyit, "Babu?"

"Yeah, Bang Jiaqi punya satu babu namanya Li Zia. Dia polos sih tapi setengah dajjal."

Haoxiang tertawa ringan, "Apaan maksud lo dajjal?"

"Iya gitu deh, suka cari masalah dan nguji kesabaran gue yang setipis kertas tissu dibagi seratus."

Lagi-lagi Haoxiang tertawa. Bahasa Yuqi memang sangat lucu, Haoxiang akui.

"Lo mau jalan-jalan kemana?"

"Kemana aja, yang penting makan angin."

"Mau naik mobil, motor, atau——"

"Motor!" potong Yuqi antusias. Haoxiang mengangguk, "Nanti sore gue jemput."

Yuqi melebarkan kedua matanya, "Lo beneran bawa gue jalan-jalan?"

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang