Stranger (pt.2)

249 43 66
                                    

Looking For You

Malam ini, Haoxiang tengah menemani Aiko yang sedang tertidur. Sedangkan Aiko masih saja tidak bisa tidur dengan nyaman.

"Xiang... kamu gak tidur?" tanya Aiko.

"Enggak, aku nemenin Kamu bobo aja. Ini udah malem, Kamu bobo ya, besok telat lho."

"Aku ga tega, Xiang. Kamu bobo aja ya, mungkin bayangan item itu cuma halusinasi aja"

"Udah kamu gausah pikirin aku, kamu bobo aja"

Aiko yang awalnya berbaring mengubah posisinya menjadi terduduk, ia duduk disebelah Haoxiang.

"Bobo, Aiko !" suruh Haoxiang. Tapi Aiko menggeleng

Tiba tiba saja, sebuah bayangan hitam melintas tepat didepan jendela kamar Aiko. Haoxiang pun langsung menghampiri bayangan tersebut sambil mengarahkan flash ponselnya ke segala arah.

Aiko pun ikut mengedarkan pandangannya mencari keberadaan bayangan hitam itu.

"Woy !!! bercandaan Lo gak lucu !! Muncul Lo kalau berani !!" teriak Haoxiang

"Mental lemah aja sok sok an neror !!" imbuhnya. Aiko hanya mampu diam dan menahan rasa takutnya.

"Udah Xiang, mending kita pergi aja dari sini, kita tinggal ke Vila papa aja"

"Enggak, kita gaboleh ninggalin rumah disaat ada orang jahat neror kita, Aiko"

"Tapi, aku takut Xiang"

"Kamu gausah takut, ada aku disini," Haoxiang meraih Aiko dan membawanya kedalam pelukannya. Ia harus bisa menjaga Aiko dengan baik

PRANKKK !!

Haoxiang dan Aiko segera melepas pelukan mereka ketika mendengar suara pecahan gelas di dapur. Mereka segera berlari menuju dapur.

Mereka sama sekali tidak menemukan apa apa selain bekas pecahan gelas di sana. Haoxiang semakin geram dengan ulah penjahat itu.

"Haoxiang... hiks... kita pergi aja dari sini, aku takut." Aiko mengguncang tangan Haoxiang.

"Enggak, Jangan takut"

"Aku mohon, ini demi keselamatan kita. Aku gamau kita kenapa napa," Aiko sangat memohon. Haoxiang pun mengangguk mengiyakan kemauan Aiko.

"Okey, udah, jangan nangis lagi." Haoxiang menghapus air mata yang membekas di pipi Aiko.

Tak menunggu lebih lama lagi, mereka segera mengemasi barang barang mereka dan dibawanya masuk ke dalam mobil. Haoxiang pun segera mengemudi mobilnya meninggalkan rumah.

Dan di pojok halaman rumah, tampak seseorang dengan pakaian serba hitam dan sebuah kapak ditangannya, sedang tersenyum miring menatap kepergian mereka.

Pagi pagi betul, Yaowen tengah memandangi pintu masuk, berharap seseorang yang ia nanti nantikan akan datang dan membawakan sarapan untuknya.

Yaowen selalu berharap ketika mendengar suara derap langkah seseorang. Namun, lagi lagi itu suara perawat yang melewati ruangannya. Yaowen mengusak selimutnya, sudah jam segini, tapi seseorang yang ia nanti nantikan sama sekali tidak menampakan tanda² kedatangannya.

klik

Yaowen langsung menengadah menatap seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangannya. Senyumnya menjadi luntur ketika mengetahui siapa yang datang, yang jelas orang itu bukan yang Yaowen harapkan kedatangannya.

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang