Your happiness, mine too

153 33 23
                                    

Looking For You

Jiaqi berjalan terburu-buru untuk meninggalkan acara pesta hari ini. Tiba-tiba seseorang menghadang langkahnya, dia adalah Chengxin.

Jiaqi dan Chengxin beradu tatapan datar. Jiaqi sangat malas berurusan dengan laki-laki di hadapannya ini.

"Lo gak lupa 'kan sama pesen gue tiga tahun yang lalu ?" ucap Chengxin mengingatkan. Jiaqi mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan sampai lo menampakan diri di hadapan Lixia, gue gamau dia inget lo lagi."

"Gue juga gak ada niatan buat ketemu dia," sarkas Jiaqi.

"Oh ya ? Bagus kalau gitu." Chengxin tersenyum senang.

"Gue udah punya tunangan sendiri, dan gue udah 100% ngelupain Lixia," jawab Jiaqi bohong.

"Okey, bagus kalau gitu." Chengxin mangut-mangut dan pergi dari hadapan Jiaqi.

Jiaqi menurutuki omongannya, bisa-bisanya ia berbohong separah ini. Tak salah, ini semua gara-gara gengsinya yang terlalu tinggi. Jiaqi tipikal orang yang tidak mau terlihat berharap, apalagi sampai di rendahkan oleh orang lain.

Jiaqi memilih pergi dari pada ada orang yang menghentikan langkahnya lagi.

Baru saja dirinya membuka pintu mobilnya, tiba-tiba ia mendengar suara isakan seseorang. Awalnya ia merasa acuh, tapi beberapa saat kemudian muncul rasa kepo pada dirinya sendiri.

Jiaqi berjalan mengendap-endap dan menyembulkan kepalanya dari balik tembok, ia melihat seorang gadis sedang terisak sendirian. Tak lupa, gadis itu juga menendang-nendang rumput dan apapun objek yang ada di depan kakinya.

"Lixia," gumamnya.

Ingin sekali ia memeluk gadis itu, tapi ingatlah bahwa gengsinya terlalu besar sehingga membuatnya memilih pergi dari pada menghampiri Lixia yang sedang menangis sendirian.

Brak

Jiaqi membanting pintu mobilnya, kemudian ia mengendarainya meninggalkan pekarangan gedung ini.

🌿

"Yaowen ? Itu Yaowen 'kan ?" Suara gumaman itu berasal dari setiap orang yang dilewati oleh laki-laki yang baru saja memasuki gedung.

"Yaowen ?" Kini Aiko yang bergumam. Mereka semua tercengang dengan hadirnya Yaowen setelah tiga tahun menghilang tanpa kabar.

Chengxin yang melihat itu segera menghampiri Yaowen.

"Lo kemana aja selama ini ?" tanya Chengxin.

"Nanti gue ceritain."

Chengxin menghela nafasnya, kemudian kembali menatap Yaowen. Rasanya ingin sekali membeli pelajaran padanya, tapi ini tempat umum.

"Wen, selama ini Kamu kemana aja ? Udah ketemu XiaoQin belum ?" tanya Aiko dan mendapat anggukan dari Yaowen.

"Gimana respon dia ?"

"Tanpa gue cerita, pasti kalian semua udah tahu lah ya," kekeh Yaowen.

"Dipeluk mungkin, atau gak di cium. Biasalah mereka kan anak remaja yang suka ngegas," ucap Fang Xiu sewot.

"Ya gitulah," balas Yaowen seraya mendudukan dirinya di salah satu kursi.

"Gue liat si Haoxiang koq gak kesini, ya ?" Tanya Fang Xiu.

"Dia sibuk mungkin," jawab Aiko.

"Zaman sekarang orang-orang pada sok sibuk, ewh..."

"Guys, gue pergi dulu, ya ? Mau nyari cogan, hehehe..." Fang Xiu melambaikan tangannya seraya melangkah pergi meninggalkan mereka.

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang