My Destiny

187 33 30
                                    

Looking For You

"Yuqi gamau, ya gamau !" Yuqi mengunci pintu kamarnya dari dalam. Sejak kemarin gadis itu mengurung diri di kamarnya, perasaannya campur aduk.

"Yuqi !! Hari ini Kamu harus ketemu sama calon suami Kamu ! Cepat siap-siap dan papa tunggu 1 jam." Ucapan Tuan Ma terdengar memaksa dan menekan. Persetan dengan semua itu, Yuqi tetap tidak mau kemana-mana, ia ingin sendiri di kamarnya.

Tuan Ma pergi karena tidak ada sahutan dari Yuqi.

"Xuan, lo kemana sih ?!" gumamnya sambil memperhatikan foto Yaxuan yang terpajang indah di dinding kamarnya.

Apakah Yaxuan benar-benar sudah melupakannya ? Atau Yaxuan sedang sibuk ? Susah sekali untuk berpikiran positif di saat-saat seperti ini.

Yuqi mengalihkan atensinya pada sebuah kotak di atas tempat tidurnya. Kotak yang berisi pakaian untuk acara nanti malam, yap ! Acara makan malam bersama keluarga calon suaminya.

Yuqi tidak tahu harus memberi alasan apa agar Papanya tidak menjodohkannya dengan laki-laki itu. Dan apakah laki-laki itu langsung menerima perjodohan ini ? Ataukah laki-laki itu sama seperti dirinya ?

Tok... Tok ... Tok...

Suara ketukan itu membuat Yuqi mendongak menatap pintu kamarnya yang tertutup. Dan beberapa saat kemudian, seseorang itu bersuara.

"Yuqi, kalau lo denger suara gue, plis bukain pintunya." Suara itu adalah suara Jiaqi, apakah Jiaqi akan memberinya motivasi ? Atau sebaliknya ?

Jujur Jiaqi adalah laki-laki yang penuh misteri, sudah 20 tahun Yuqi menjadi adiknya, tapi tetap saja ia tidak bisa memahami sosok abangnya itu. Kadang baik, kadang kasar, kadang perhatian, kadang ketus. Ah, entahlah.

Yuqi membuka kunci pintu kamarnya, dan memutar knop pintunya perlahan. Dapat ia lihat sosok Jiaqi yang berdiri di depan kamarnya.

Jiaqi mendorong pintunya agar terbuka lebar, setelah itu dirinya masuk ke dalamnya.

"Duduk sini !" perintahnya. Yuqi masih bergeming.

"Gue bilang duduk sini !" Jiaqi menarik lengan Yuqi dan mendudukan gadis itu kasar diatas tempat tidur.

"Gue harap lo gak melawan kali ini, turuti saja kemauan papa dari pada lo nyesel seumur hidup."

"Gue sudah memutuskan buat gak nikah sama siapapun ! Laki-laki di dunia ini saja aja, gak ada yang bener."

"Diem dan jangan banyak protes, sekarang lo buruan mandi dan siap-siap. Gak ada waktu lagi, Yuqi."

"Gue gamau, bang !!" Yuqi berdiri dari duduknya dan menatap Jiaqi dengan berani.

"Gue gamau di jodohkan sama siapapun, hiks, gue takut kalau orang yang di pilih papa itu orang yang salah. Pernikahan itu suci dan sakral, gabisa di buat main-main. Dan menikah itu hal yang serius, hanya terjadi satu kali dalam seumur hidup. Gue gamau menderita cuma gara-gara salah milih jodoh, bang." Air mata Yuqi luruh di hadapan Jiaqi. Sebenarnya Jiaqi tidak tega melihat adiknya menangis di hadapannya. Tapi mau bagaimana lagi ? Tidak ada cara lain untuk membawa adiknya kabur dari sini.

Mereka bukan anak remaja lagi yang bisa kabur kemanapun yang mereka mau. Sekarang mereka sudah dewasa dan terikat oleh pekerjaan dan lain-lain.

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang