Looking For You
"Lixia gimana ?"
"Dia masih pingsan," jawab Yuqi sambil menutup pintu kamarnya.
Yuqi melangkah menuju dapur, ia membuatkan minuman hangat untuk Lixia. Yap, dia melakukan apa yang di suruh oleh Jiaqi tadi.
"Sini aku bantuin," tawar seseorang yang tak lain adalah Chengxin. Laki-laki itu melepas blezer seragamnya dan mulai membantu Yuqi meracik teh.
"Kamu gak sekolah ? Ini udah telat 5 menit lho."
"Gimana aku mau sekolah kalau Lixia aja masih pingsan ? Yang ada aku malah kepikiran."
"Oh iya, ya ? Andai aja aku punya abang se-perhatian Kamu."
"Jiaqi juga perhatian koq sebenernya, hanya saja rasa gengsinya itu tinggi banget."
"Ya gitu lah, lama-lama aku tertekan cuma gara-gara jadi adeknya Bang Jiaqi."
"Hahaha..." Kekeh Chengxin.
Suasana kembali hening, karena keduanya sedang menunggu air mendidih. Dan rasa canggung itu kembali menyerang keduanya.
"Yuqi,"
"Chengxin,"
Yuqi dan Chengxin terkekeh karena barusan mereka memanggil secara bersamaan.
"Oke, Kamu dulu." Ucap Chengxin mempersilahkan.
"Gak, Kamu duluan aja. Karena laki-laki itu harus yang pertama ngomong," ujar Yuqi dan di angguki oleh Chengxin.
"Mengenai hubungan kita, aku minta maaf, ya ?"
"Ohh itu, iya aku udah ngelupain itu, tenang aja."
"Sebenernya alasan aku mutusin hubungan kita itu karena..."
"... Lixia dan Jiaqi. Kamu gamau 'kan kalau mereka sampai sedih cuma gara-gara kita ?"
"Iya, aku paham koq. Aku juga gamau bang Jiaqi sama Lixia pisah cuma gara-gara kita."
"Syukurlah kalau Kamu ngerti, jujur aku seneng liat Kamu bisa secepet ini move on, soalnya aku belum bisa move on sampai sekarang."
"Lah ? Bukannya Kamu suka sama Victoria juga ?"
"Enggak, dulu aku kira aku suka sama Victoria, tapi setelah aku pahami perasaanku, ternyata aku hanya sebatas kasian sama dia."
"Oh ya ?"
"Iya, dan sampai kapan pun aku gak bakal cinta sama dia."
Yuqi mangut-mangut sebagai jawaban.
"Tapi mau gimanapun, Kamu harus membuka hati buat dia. Karena dia cinta mati banget sama Kamu, dia down juga gara-gara aku 'kan ? Ya anggep aja ini bayaran rasa bersalahku ke dia." Ucap Yuqi dengan bangganya.
"Enggak, orang tuanya gasuka sama aku."
"Orang tua pasti ngerestuin kalau lihat anaknya bahagia, terus kalau bukan sama Victoria Kamu mau sama siapa ?"
"Masih banyak perempuan di luar sana, gak cuma Victoria aja 'kan ?"
Yuqi mengangguk lagi sebagai jawaban, entah kenapa rasanya sakit sekali mendengar itu. Harusnya ia tidak seperti ini karena ia sudah memiliki Yaxuan.
🌿
Jiaqi membantu Lixia mendudukan diri yang baru saja tersadar dari pingsannya. Lixia memegangi pelipisnya yang sudah di tutup oleh plester, meski begitu rasanya masih saja sakit. Kenapa laki-laki suka sekali bertengkar, padahal dipukuli itu rasanya sangat menyakitkan, begitulah pikir Lixia.
KAMU SEDANG MEMBACA
looking for you
Teen Fiction| on going + revisi | Menceritakan tentang perjalanan hidup sepasang kakak beradik yang mencari jati diri mereka hingga menemukan seseorang yang mampu merubah detik-detik kehidupan yang mereka lalui. Highes rank : #1 in tnt (04/03/2021) #1 in teens...