Accidents in Love

191 42 41
                                    

Looking For You

"Jadi Kamu seriusan mau tinggal disini?", tanya Jiaqi pada Lixia yang sedang membuat teh untuk Yuqi dan Jiaqi

"Iya, Ge. Dari pada Aku tekanan batin terus tinggal sama mereka."

"Tapi, tempat ini terlalu sempit buat Kamu. emm... gini aja deh, besok aku cariin tempat tinggal yang lebih gede buat Kamu."

"Gausah Ge, ini udah cukup koq. kalau terlalu gede yang ada aku ga kuat bayar"

"Lixia, jadi selama ini Kamu anggep aku sebagai apa, sih ? kenapa Kamu selalu hadepin masalah Kamu sendiri ? Denger ya, selama ada aku. Kamu gaboleh ngadepin semuanya sendirian." Jiaqi membalikan tubuh Lixia hingga menghadap dirinya

"Nggak Ge, aku gabisa hidup bergantung pada orang lain. aku mau mandiri."

"Yaudah kalau itu memang keputusan Kamu. Intinya kalau Kamu butuh bantuan jangan sungkan - sungkan buat minta tolong ke aku, atau Yuqi"

"Iya, Gege tenang aja", Lixia mengusap bahu Jiaqi

"Woi, kalian malah pacaran mulu. Gue udah haus nih, buruan !!!", teriak Yuqi dari teras

"Brisik !!", balas Jiaqi dari dalam

"Iya Yuqi, tunggu bentar ya," Lixia pun melanjutkan aktifitasnya untuk membuat Teh

"Tadi Gue sempet denger percakapan kalian, dan Gue rasa... Lixia butuh apartemen," Ucap Yuqi santai

"Bener apa kata lo, yaudah nanti gue hubungi temen temen papa buat cari info Apartemen" Ujar Jiaqi

"Bener Bang, Kasian Lixia harus tinggal di tempat kecil begini,"

"Yaudah, gue cabut dulu ya. Gue mau cari apartemen buat Lixia. Lo jagain pacar gue, Jangan sampe ada cowok asing masuk"

"Siap Bang"

"Kalian ini apa apaan sih ? gausah berlebihan elah. Aku nyaman koq tinggal disini," Sarkas Lixia

"Udah, Lo diem aja. cepet buat Teh nya, Gue haus nih !" suruh Yuqi sambil merebahkan diri di kasur Lixia

Lixia hanya mampu membuang nafas kasar. Mau mengelak pun Jiaqi dan Yuqi tetap bersikeras pada keputusan mereka.

Victoria jalan mengendap endap masuk kedalam rumahnya, agar tidak ketahuan oleh Papanya karena ia pulang di malam hari

"Victoria, dari mana saja kamu ?", tanya Tuan Li dari pertengahan anak tangga

"Eh, Papa", Victoria menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Kamu sudah berani pulang malam, Ya ? dari mana saja kamu ? kenapa bau mu Alkohol ?" Tuan Li semakin mendekati Putrinya

"Aku... aku... aku habis main kerumah temen,Pa. Dan waktu pulang tadi aku simpangan sama Cowok mabuk. Aku gak-"

"Kamu ke Club malam ya ?", tebak Tuan Li seraya memicingkan mata

"Eng...Enggak Pa, Papa jangan sok tau, deh"

"Ini terakhir kalinya Papa maafin kamu, karena kamu udah pulang malem. Kalau kamu ulangin lagi, Papa hukum kamu !"

"Iya Pa"

"Yasudah sana tidur"

"Iya Pa, Aku ke kamar dulu ya", Victoria segera melesat pergi dari hadapan Papanya sebelum kebohongannya semakin terungkap

Brakk ...

"Hashh... Untung aja Papa masih maafin gue, kalau enggak bisa bisa gue dikurung di Kamar", Victoria membuang nafas lega

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang