Thanks

158 25 20
                                    

aku saranin buat baca part sebelumnya biar nyambung sama alur di part ini. thx

LOOKING FOR YOU

Yuqi meletakkan sebuah buket bunga tulip tepat diatas gudukan tanah basah yang didalamnya terdapat seseorang yang sudah tidur nyenyak untuk selama-lamanya. Dengan ekspresi datar ia menatap nama yang tertulis menggunakan tinta emas pada batu nisan itu. Hatinya benar-benar kacau, bahkan ia sudah mati rasa.

Dengan lembut ia mengusap batu nisan yang bertuliskan nama "Ma Jiaqi" itu. Air matanya yang sudah mengering kini kembali basah.

"Yuqi, ayo pulang." Chengxin ikut berjongkok seraya mengusap bahu Yuqi agar gadis itu lebih tabah.

"Ini mesti bohong, Bang Jiaqi gak mungkin secepat itu pergi ninggalin aku. Dia pernah bilang, sekesel-keselnya dia sama aku, dia gak akan pergi ninggalin aku sendirian. Dia gak akan pernah ngebiarin aku sendirian." Mata Yuqi semakin memanas dan membiarkan buliran-buliran air matanya membasahi kedua pipinya.

"Tapi Jiaqi lupa kalau takdir itu ada yang ngatur. Kamu harus tabah, Yuqi. Di dunia ini semuanya bersifat sementara, termasuk keluarga kita."

Yuqi semakin keras menangisi gudukan tanah tersebut, matanya bergerak menatap bingkai foto yang menampilkan gambar Jiaqi yang sedang tersenyum tipis. Hal itu membuat hati Yuqi semakin sakit.

"Bang Jiaqi adalah sosok terdepan yang selalu bikin aku nangis, tapi dia juga sosok terdepan yang bikin aku bahagia. Se-gak bergunanya dia jadi orang, dia tetap abang yang baik buat aku. Tapi kenapa Tuhan mengambilnya secepat ini?"

"Yuqi, udah." Chengxin membawa Yuqi kedalam dekapannya.

Langit mendung beserta angin kencang membuat Chengxin ingin segera membawa Yuqi pulang sebelum turun hujan.

"Sudah sore, ayo pulang."

Yuqi melepas pelukannya, ia menggeleng kemudian memeluk bingkai foto Jiaqi.

"Bang...." Dengan suara parau, Yuqi terus memanggil nama Jiaqi berharap kalau abangnya itu kembali hidup, "Bang... Bangun!! Gue gasuka lo kayak gini!" makinya dengan bahu yang bergetar.

"Nanti siapa yang maki-maki gue? Kalau Papa Mama keluar negeri, siapa yang jagain gue? Katanya lo sayang sama gue, tapi...." Yuqi mengatur deru napasnya, "Tapi kenapa lo berakhir kayak gini?"

"Gue kira lo cowok kuat, tapi apa?! Lo malah rebahan disini!!! Gue mohon... Bangun sekarang!!" air mata Yuqi terus mengalir deras.

Chengxin menengadahkan kepalanya, matanya terpejam merasakan tetesan air hujan yang kini sudah mulai deras. Chengxin menatap Yuqi yang masih kalut dalam perasaannya.

"Kita harus pulang, Yuqi." Chengxin berdiri.

Yuqi menatap foto abangnya itu, kemudian diletakan kembali ke tempat semula.

"Lo baik-baik ya disana. Disana gak ada gue, Papa, Mama, Lixia, dan yang lainnya. Selamat menikmati bobo panjangnya, bang. Sampai ketemu lagi di alam yang berbeda." Yuqi berdiri dari posisinya.

"Gue sama Yuqi pulang dulu ya, Qi. Jaga diri lo baik-baik disana. Gue janji, gue akan selalu jagain dua gadis kesayangan lo ini. Baik Lixia ataupun Yuqi. Thanks atas segalanya." Chengxin mengusap air matanya yang hendak menetes.

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang