preparation

186 40 33
                                    

Looking For You

tap... tap... tap...

langkah yaowen berderap di lantai rumahnya, tiba tiba suara derapan itu berhenti ketika yaowen menghentikan langkahnya menatap seseorang yang sedang sibuk didalam kamarnya sendiri

"Ge, lo lagi ngapain ?", tanya yaowen sambil membuka pintu kamar chengxin sedikit lebih lebar

"beres beres kamar, masa iya kamar gue 11 12 sama kandang ayam"

"sadar juga, kalau perlu beresin kamar gue sekalian"

"ogah banget"

"wkwkwk, yaudah gue ke kamar gue dulu ya bang"

"yoi"

yaowen pun pergi dari ambang pintu kamar chengxin. sedangkan chengxin masih sibuk berbenah, tiba tiba matanya tertuju pada sebuah album. ia menautkan kedua alisnya, pasalnya ia belum pernah melihat keberadaan album itu dikamarnya

perlahan chengxin meraih album berdebu itu, dilihatnya isi album tersebut. senyumnya terukir menatap foto pernikahan kedua orang tuanya, ia mengusap foto dua orang itu menggunakan ibu jarinya

"papa, mama, chengxin kangen kalian", gumam chengxin. tapi setelah dirinya mengingat kejadian perselingkuhan mama nya, membuatnya kesal lagi

chengxin segera membalik halaman demi halaman dalam album tersebut, tiba tiba matanya tertuju pada dua orang bayi yang tertidur di sebuah kasur bayi

terlihat jelas, disana ada foto masa kecilnya dan... foto siapa ini ?

"perasaan aku ga punya sodara cewek", gumam chengxin

chengxin membalikan halaman itu ke halaman lain, matanya membulat menamati banyak foto bayi perempuan disana, membuat chengxin tambah penasaran siapa bayi perempuan itu. mengapa fotonya bisa ada di album keluarganya

"mesti sekarang dia seumuranku, tapi siapa dia ? apa dia masih hidup ?", gumamnya sambil menatapi bayi perempuan itu. matanya tertuju pada tanda lahir di leher bagian belakang. tapi chengxin tak memperdulikan itu

"Pa... siapa orang tua kandung lixia ? lixia pengen ketemu mereka, pa", mohon Lixia pada papa nya

"percuma lixia, mereka tidak ada di sekitar kita"

"setidaknya kasih lixia foto mereka, lixia pengen liat mereka, Pa"

"suatu hari nanti kamu pasti bakalan tau"

"pa, lixia mohon. lixia pengen liat muka orang tua kandung lixia"

"hashhh... baiklah", pria itu mengeluarkan ponselnya, berkutat sebentar kemudian memperlihatkan gambar pada ponselnya itu pada lixia

"ini mereka", ucapnya

lixia meraih ponsel papanya, kemudian mengusap foto kedua orang tuanya menggunakan ibu jari

"andai saja, lixia punya kesempatan buat ketemu kalian, lixia pasti bakal peluk kalian dengan erat", gumam lixia menatap foto pasangan suami istri itu

"sudah lixia, kembalikan ponsel papa. lebih baik kamu bersiap, kamu bantuin dekorasi buat acara pertunangan victoria dan jiaqi besok", ucap papa

"hari ini, lixia ada janji mau main sama yuqi, pa"

"tidak ada penolakan, ini semua victoria yang minta. sebaiknya kamu berbuat baik sedikit saja sama victoria, gimanapun juga dia adalah jiejie mu", ucap papa sembari meninggalkan lixia

looking for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang