Pagi ini suasana kota terlihat jauh lebih cerah dari pada biasanya, jalanan yang biasanya dipadati oleh kendaraan hari ini tidak terlihat begitu padat.
"Selamat datang, tuan muda." Seorang maid membungkuk sopan menyambut kedatangan tuan mudanya yang baru pertama kali datang kerumah semenjak dirinya bekerja. Katanya tuan muda dihadapannya itu baru tiba dari Amerika setelah menyelesaikan studynya disana. Aduh, bahkan dirinya baru sadar bahwa rumah ini memiliki seorang tuan muda yang sangat tampan.
"Kau pelayan baru?" tanya Jiaqi terhadap pelayan seumurannya itu.
"Iya, tuan. Perkenalkan saya Li Zia."
"Li Zia?"
"Iya tuan, memangnya kenapa?"
"Tidak ada, ngomong-ngomong apa papa ada didalam?"
"Ada, mari saya antar ke ruangan tuan Ma."
Keduanya berjalan beriringan memasuki kediaman keluarga Ma. Entah perasaan Jiaqi saja atau memang benar, rumah ini terlihat lebih rapi dari pada biasanya. Apa mungkin maid di mansion ini jauh lebih banyak dibandingkan dulu.
"Tuan Ma ada didalam, tuan."
"Terima kasih."
Jiaqi memasuki ruangan tersebut, kebetulan pintunya dibuka sehingga dirinya tak perlu susah-susah mengetuk pintunya.
Yang pertama kali menyambut kedatangannya adalah tubuh papanya yang berdiri membelakanginya, sepertinya pria setengah abad itu tengah menerima telepon dari seseorang yang ada di Spanyol lantaran ia berbicara menggunakan bahasa Spanyol.
Jiaqi mendudukkan dirinya di sofa sembari menunggu papanya selesai berbicara dengan orang diseberang sana, dan....
"Xiao Ma?"
Jiaqi mendongak kemudian berdiri menghadap papanya.
"Pa." Jiaqi memberi senyuman terbaiknya seraya memeluk tubuh kekar papanya. Keduanya saling berpelukan untuk melepas rindu.
"Jiaqi, maafin papa yang belum sempat menemuimu setelah pulang dari Amerika, papa benar-benar sibuk," sesal tuan Ma sembari melepas pelukan antar keduanya.
"Gapapa, pa. Lagian harusnya aku yang nemuin papa duluan," jawab Jiaqi sesantai mungkin.
Lantas kedua pria itu duduk di sofa yang biasa digunakan untuk menerima tamu, Jiaqi mengamati ruangan yang dulunya merupakan kamarnya sekarang telah disulap menjadi ruang kerja yang sangat rapi.
"Li Zia!" panggil tuan Ma dan maid muda itu masuk ke dalam.
"Iya, tuan?"
"Buatkan kami minuman."
"Ehm, wine saja kalau ada," timpal Jiaqi sebelum gadis itu menjawab.
Li Zia mengangguk, "Dengan senang hati, tuan muda." Li Zia melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut. Kini ia beralih ke ruangan lain yang dikhususkan untuk menyimpan minuman-minuman mahal seperti wine, tequila, vodka, dan sejenisnya.
"Ini tuan." Gadis itu meletakkan minuman tersebut diatas meja.
"Terima kasih," ucap Jiaqi sambil menatap kedua netra Li Zia. Li Zia terdiam, kemudian membungkuk sopan dan tergagap, "Sa—sama-sama, tuan muda."
Gadis itu segera pergi dari ruangan tersebut dan setibanya di ambang pintu ia tak sengaja menabrak bahu seseorang.
"Aduh, maafkan saya, nona." Li Za lagi-lagi membungkuk sopan kepada gadis setahun dibawahnya itu.
"Lo siapa?" tanya gadis itu penasaran, pasalnya ia tak pernah melihat keberadaan maid muda dihadapannya itu.
Li Zia mengangkat wajah, "Perkenalkan saya Li Zia, nona. Salam kenal." Li Zia tersenyum dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
looking for you
Fiksi Remaja| on going + revisi | Menceritakan tentang perjalanan hidup sepasang kakak beradik yang mencari jati diri mereka hingga menemukan seseorang yang mampu merubah detik-detik kehidupan yang mereka lalui. Highes rank : #1 in tnt (04/03/2021) #1 in teens...