28. puzzle piece (2)

25 5 0
                                    

Cr/pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr/pinterest

■ ■ ■

"Alay banget lo." Keyra menegur seseorang yang duduk disampingnya, mengenakan masker dan terus sok sibuk dengan ponsel ditangannya supaya tidak menyita banyak perhatian publik.

"Ck. Brisik." Ujar cowok itu cepat.

Keyra memanyunkan bibirnya. Lantas meraih ponselnya dan mulai mengabaikan desas desus tidak enak disekitarnya. Mulai banyak yang terang terangan tidak menyukai Keyra disekolah.

Sayangnya, gadis itu tidak peduli. Ia tidak hidup untuk gunjingan orang lain. Saat ini, Keyra pun turut duduk di tribun. Tidak membantu anggota osis lainnya, dan ia tidak peduli. Ia muak.

Harus berpura pura patuh dengan semua aturan demi Hanaf meliriknya, tapi apa hasilnya? Cowok itu justru memilih Alana yang notabene nya adalah murid baru.

Takdir sebercanda itu terkadang.

Tribun tribun aula sekolah mulai dipenuhi dengan seluruh siswa. Alana memilih duduk di sayap kanan dengan Reira dan Angel, Bella masih terus dipanggil oleh panitia background sehingga tidak ikut duduk di tribun, ia pasti telah memiliki tempat nya sendiri di dekat panggung.

"Kafka tau kamu duduk disini?" Tanya Reira, berbisik bisik supaya tidak ada yang mendengar selain Alana dan Angel.

Alana mengangguk. "Iya, gue udah bilang sama dia kemarin."

"Hmmm, pantesan aja ngajakin duduknya disini." Komentar Angel. Alana hanya menyengir.

"Mulai berapa lama lagi sih? Tumbenan banget ini aula penuh gini." Angel mengedarkan pandangannya. Diikuti oleh Alana dan Reira.

Memang benar, aula sekolah penuh. Tidak biasanya sepenuh ini meskipun acara sekolah. Karena tidak semuanya mau hadir, kebanyakan memilih untuk membolos ke kantin dan menyebabkan banyak bentrok antara anggota osis dan siswa.

"Katanya sih karena Kafka tampil." Celetuk Reira.

"Emang iya, Lan?" Tanya Angel.

Alana tersenyum. "Iya sih dia bilang."

"Wuidihhh. Nanti kalo ada acara tembak tembakan seru nih."

"Mati lah. Gimana sih?"

"Ck. Maksud Angel itu, menyatakan perasaan gitu loh, Lan. Gimana ih kamu nih."

"Ihhhh, sembarangan kalo ngomong. Nggak mungkin lah."

"Serius lo gamau?" Angel tersenyum menggoda. Alana salah tingkah. Wajahnya memerah padam karena malu.

"Apaan sihh. Udah udah kalo berisik nanti malah ga mulai mulai."

Angel dan Reira terkikik bersama. Menertawai wajah Alana yang sudah semerah tomat.

walk on memories || Na Jaemin [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang