ENIGMA 16 ~LOST~

13 5 0
                                    

Happy Reading!

Beberapa minggu telah berlalu, dan tidak ada yang berubah, kecuali rasa benci, penyesalan di hati yang kian besar.

Cakra menatap layar laptop, sesekali jari-jari tangannya bergerak mengetik, dan menggerakkan kursor.

Mama melangkah masuk ke dalam kamar Cakra.

"Ravy, rotinya Mama taruh disini ya ...." Mama meletakkan nampan di meja, kemudian berjalan menghampiri putrra semata wayangnya yang masih fokus pada laptop.

Cakra menoleh sekilas. "Oh, iya Ma, makasih."

"Lagi ngapain?" Mama memeluk leher Cakra yang duduk di kursi belajar dari belakang, ikut menatap layar laptop. "Ngerjain tugas ya?"

"Ya gitu Ma."

"Rajinnya ...," puji Mama.

"Ehm, Ma, nanti malam nggak ada acara kan?" tanya Cakra.

Mama tampak berpikir. "Seingat Mama sih nggak ada."

"Aku izin keluar ya?" izin Cakra.

"Boleh, tapi pulangnya jangan malam-malam ya!" Mama mengangguk, menyetujui.

"Ya, Ma."

Mama melepaskan pelukannya. "Makan malam nanti, jangan lupa turun!" ingat Mama sebelum menutup pintu kamarnya.

"Iya ...."

~

Frey tengah mengupas buah di dapur, santai. Sesekali ia bersenandung kecil.

"Tumben, Kayaknya kamu nggak masak lagi hari ini." ucap Vionette heran.

"Besok lagi, enak banget Aku yang masak Kakak yang habisin," sungut Frey kesal.

Vionette menarik kursi. "Yew, yang nyuci bekas kamu masak juga Kakak."

"Ya pokoknya ...."

"I LOVE IT WHEN YOU CALL ME SEÑORITA."

Suara panggilan telefon itu mengalihkan perhatian Frey dan Vionette. Pada ponsel Frey yang menjadi tersangka.

"Eh ..., Aaron? Iya, kenap— WHAT? AARAV HILANG?" raut muka Frey berubah panik seketika.

Vionette ikut mendengarkan. "Hah siapa yang hilang?"

Pertanyaan Vionette itu diacuhkan oleh Frey.

"Kok bisa? Tadi waktu kamu kesana masih ada kan? Iya iya Aku kesana, bentar lagi Aku datang," Frey mengambil jaketnya. "Kak! Aku mau keluar, mungkin lama!" pamit Frey.

"Mau nyari temenmu?" tanya Vionette memastikan.

"Ya iyalah, masa mau nyari kucing." Frey memakai jaketnya cepat.

Vionette mengangguk. "Kalau ada apa-apa bilang! Kakak nggak mau kamu kenapa-napa!"

"Iya iya! Aku pergi dulu." Frey berlari keluar.

"Hmm."

~

Di rumah keluarga Adhimanggala, Aaron terduduk lesu, terlihat Ezra dan Gio yang baru saja kembali setelah mengelilingi rumah besar itu.

"Kok bisa ilang sih!" tanya Ezra setengah teriak saat kembali menjejakkan kakinya di ruang tamu.

Gio mendelik. "Jangan teriak kayak gitu!"

"Ya sorry-sorry, tapi aargh!" Ezra mengacak rambutnya.

Aaron menunduk. "Maaf, harusnya Aku tidak meninggalkannya ..., maaf ...."

Por Trás Da Cena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang