Hari Senin,hari yang menurut para murid merupakan hari yang panjang.Belum lagi pagi hari upacara.Murid² hanya disuruh berdiri aja udah ngeluh,gimana disuruh melawan penjajah.Hadehhh,pada ga ngebayangin gimana pahlawan memerjuangkan kemerdekaan.
Kini Zea berangkat sekolah mengendarai mobilnya,jam masih menunjukkan pukul 06.30.Zea memang bisa dikatakan badgirl (biasa orang nyebutnya) tapi ia tak mau melupakan kewajibannya sebagai murid.
Pagi ku cerahku
Matahari bersinar
Ku gendong tas merahku dipundak~ "Eh tas gue warnanya abu-abu."
Ralat
Ku gendong tas abu-abu ku dipundak. "Eh gue taro di kursi pengemudi deng."Senandungan Zea terhenti ketika terdapat segerombolan motor dengan orang² bertopeng menghalangi jalannya.
"Ck,pagi² cari musuh aja tu orang pada!"
"TURUN LO!"teriak cowok yang memimpin mereka.Tanpa rasa takut Zea keluar dari mobil.Dengan wajah datarnya.
"Ga lo suruh keluar juga,gue bakalan keluar!"ucap Zea datar.Beberapa detik,tapi tak ada dari mereka yang menyaut.Membuat Zea kesal sendiri.
"Ga ada kerjaan lo pada?Ga sekolah?Atau.... mutus sekolah?Oh atau orang tua kalian ga kuat ngebiayain kalian?Berarti kalian orang miskin dong?Kasian banget ya.Kalian nyegat gue mau minta uang?Berapa?Gue kasih kok,gue terlalu banyak uang soalnya."wajah datar Zea telah berganti menjadi wajah sok polos.
"DIEM LO!GAUSAH BANYAK BACOD!"bentak cowok yang paling depan lagi.
"Loh kok lo sewot?Gue kan cuma nanya."
"Eh kalian pasti musuhnya Jordan kan? Gang apa tu namanya?"Zea mengetukkan jari telunjuknya didagu,matanya berputar sambil berpikir."Oohh,gue inget,gang Sharelock kan?Iya kan?Kirim lokasi?"tanya nya dengan muka polos.
Setelah beberapa saat,tak ada satu pun dari mereka yang menjawab Zea.
"Haduhh susah ya ngomong sama orang otaknya 2G."gumamannya,namun masih terdengar di ditelinga cowok bertopeng.
"Gue ga segabut kalian ya,nyegat² orang,ga jelas.Gue mau sekolah minggir,dan lo pada cepet pulang,dicariin mak lo tuh!"Zea kembali masuk ke dalam mobilnya.TIN TIN TIN TIN
Zea mengklakson orang² di depannya itu,tapi tak ada yang minggir satu pun."WOY BUDEG YA?"teriak Zea,sembari menongolkan wajahnya di jendela mobil.
"Minggir."intruksi cowok paling depan.
Akhirnya mereka menepi,membiarkan Zea lewat begitu saja."Bos kok lo ngebiarin dia?"
"Biarin aja,gue masih mau main-main sama dia.Kita tunggu aja ntar."ucapnya dengan senyum smirk dibalik topeng.
"Ck.Tuh kan gue telat,gimana nih.Ada ketos di gerbang pula,arrghh."Zea mngerang kesal.Satu ide terlintas di otaknya.
Zea menepikan mobilnya di pinggir jalan.Ia berjalan ke area belakang sekolah.Nanti mobilnya akan di ambil oleh sopirnya.
Sampai di belakang sekolah,Zea menatap tembok yang menjulang tinggi di depannya."Gimana gue manjatnya coba?Mana pake rok lagi."gerutunya.Ia melihat-lihat sekitar.
"Tangga?OMG,terima kasih Tuhan."Zea mengusapkan telapak tangannya ke muka,sebagai tanda bersyukur.Dengan cepat ia menyandarkan tangga tersebut ke tembok.
Sepertinya tangga ini memang disiapkan oleh anak² yang sering telat atau bolos,itu pikir Zea.
Brukk
"Akhirnya...."Zea bernafas lega. Ia berjalan sambil mengibas-kibaskan rok nya yang kotor kena tanah.Tanpa melihat depan,ia menabrak dada bidang,sampai badannya terhuyung ke belakang,untung saja tidak jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Teen FictionLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...