..........
Terlihat segerombolan orang bermasker hitam dan pakaian serba hitam duduk di depan sebuah rumah atau bisa disebut markas. Motor terjajar rapi di di depannya.
"Gimana bos? Kita trima kan?"tanya salah satu dari mereka.
"Iya,kita terima tantangan mereka."ujar seseorang yang diyakini adalah ketua mereka.
"Nanti bukan gue yang maju,yang lain aja terserah gue lagi gak mood."sambungnya.
"Oke,gue aja."ucap seseorang yang diyakini adalah wakil.
"Tumben banget ya mereka yang nantang duluan?"
"Ya sekali-kali mereka lah! Masa kita mulu yang duluan."ucap si cowok konyol.
"Kok gue ngrasa ada yang aneh."ujar si ketua.
"Aneh apanya bos?"
Ketus mengedikkan bahunya. "Gapapa,kayak ada yang aneh aja."
"Gue cabut dulu"lanjutnya. Lantas ia menaiki motor sport nya dan melenggang dari sana.
*
Zea sedang duduk di depan minimarket dengan muka dongkol sambil menenteng belanjaan. Ia sangat kesal sekarang. Bagaimana tidak,yang tadinya Jordan berjanji untuk menjemputnya,tiba-tiba tidak bisa dihubungi dan Zea sudah menunggunya 1 jam yang lalu."Resek banget sih Jordan."gerutu Zea. Ia sudah memencet tombol panggil beberapa kali,namun nihil tak ada jawaban daei sana. Bahkan hp nya ga aktif.
"Mana kuota gue cuma bisa buat WA lagi. Ada counter hp deket ga sih." Zea mendengus kesal.
Tangannya menjentik. "Oh iya kak Zio! Kenapa gue ga kepikiran ya." Lalu Zea mengetikkan kontak kakaknya dan memencet tombol panggil.
Tut tut
"Hallo." ujarnya dari seberang sana.
"Jemput gue dong di depan indo**rt jalan Taruna."
"Ga bisa gue ada urusan."
"Ya ampun bentar doang kak!"
"Lo kan punya pacar,kenapa ga minta jemput dia aja?"
"Ya masa-"ucapan Zea terpotong.
"Udah² intinya gue sibuk. Bye!" Zio memutuskan telfonnya sepihak. Membuat Zea menggerutu kesal.
"Kenapa hari ini orang-orang pada nyebelin sih!"gerutu Zea. "Ya kali gue minta Beryl jemput? Ya gengsi lah gue. Gimana ya?"
Zea berdecih sambil memandangi kontak Beryl disana. Dihatinya terus berkecamuk apa dia harus minta tolong pada Beryl.
"Ya Allah,gimana ya? Telfon ga ya?"gumamnya. Zea berpikir keras. Ia membutuhkan pemikiran berkali-kali,padahal hanya telfon atau chat saja. Kenapa repot banget ya?
"Yaudah deh telfon- eh ngga chat aja."finalnya. Dengan ragu ia mengetikkan sesuatu di room chatnya bersama Beryl. Selesai mengetik,hapus lagi,ketik,hapus lagi. Berulang-ulang ia melakukannya.
Dan akhirnya ia menarik dan menghembuskan nafasnya pelan.
"Oke ayo Zea pasti lo bisa!"ujarnya untuk dirinya sendiri.
Jmpt gw
Tak membutuhkan waktu lama untuk menunggu balasan dari cowok itu-eh ralat. Pacarnya.
Beryl anj
Dmn"Goblok banget lo Ze,kenapa gak langsung sebutin tempatnya? Jadi malu sendiri kan lo."gerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Teen FictionLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...