Part 39

1.5K 125 1
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Minal Aidin Wal faizin
Mohon maaf lahir dan batin
Maaf kalau aku ada salah (^▽^)

Silahkan lanjut membacaa..
Happy reading..

..........

Seluruh anggota dan inti Warrior berkumpul di markas. Sesuai yang direncanakan,mereka akan menjenguk Arka di rumah sakit. Tentu tidak semua,hanya perwakilan saja. Tidak mungkin kan kalau seluruh anggota Warrior yang berjumlah lebih dari 100 orang ke rumah sakit.

"Udah pada kumpul akan perwakilannya?"tanya Jordan selaku ketua.

"Udah kayaknya."sahut Davin selaku wakil.

"Berapa orang?"tanya Jordan.

"20 an orang doang."jawan Davin.

"Oke,aman. Yaudah suruh pada berangkat."ujar Jordan diangguki oleh Davin.

Sesampainya di rumah sakit,mereka langsung menuju ruangan dimana Arka dirawat.

"Mohon maaf,sesuai dengan peraturan,pengunjung pasien dibatasi. Jadi mohon maaf sekali lagi,anda semua tidak bisa langsung masuk ke ruangan pasien secara bersamaan."ujar perawat dengan sopan. Sebenarnya,dibenaknya ia sangat takut sekarang,karna yang berada di depannya adalah Warrior.

"Kita disini ga cari ribut."ucap Jordan dingin.

"Tapi mohon maaf-"ucapan perawat itu terpotong.

"Kita hanya menjenguk,kita ga akan berisik dan mengganggu ketenangan orang lain. Lagipula teman kita berada diruangan VIP." kini giliran Davin yang angkat bicara. Jika ada anggota Warrior yang terluka dengan membawa nama Warrior,semua biayanya akan ditanggung oleh ketua Warrior,siapa lagi kalau bukan Jordan.

Nyali si perawat tentu menciut. "Baiklah,tapi jangan sampai mengganggu pasien lain."akhirnya ia mengalah. Ucapnya hanya diangguki oleh Jordan dan Davin,lantas mereka lanjut berjalan ke ruangan Arka.

Ceklek

Terlihat Arka terbaring lemah dengan banyak luka lebam diwajah dan tubuhnya.

"Gimana keadaannya? Membaik?"tanya Jordan pada Arya yang dari pagi menemani Arka di rumah sakit.

"Iya Jor."balas Arya.

"Ka,kita kesini mau jenguk lo,tapi kita juga mau tanya-tanya sama lo."ujar Jordan.

Arka mengangguk.

"Apa lo lihat sesuatu yang mencurigakan,mungkin dari pakaian, motor atau yang lain?"tanya Zea menginterupsi selayaknya wartawan.

"Penampilan mereka sih kayak anak Warlocks,pake masker hitam,pakaiannya serba hitam. Tapi mereka ga pake jaket Warlocks ataupun atribut Warlocks."jelas Arka. Yang lain diam memperhatikan mereka.

"Tapi bisa jadi itu taktik mereka buat ngelabuhin kita."ujar Jordan.

"Bener tuh bisa jadi."sahut Ryan.

"Motor?"tanya Zea.

Arka mencoba mengingat. "Motornya sih motor sport hitam seinget gue."

"Anak Warlocks banget ga sih?"ujar Zea yang diangguki setuju oleh semuanya.

"Anak Warlocks emang identik sama warna hitam. Dan ga ada motor anggota Warlocks yang warnanya ngga hitam."kata Davin.

"Fix Warlocks itu."ujar Ryan.

"Kira-kira ada cara lain ga? Buat dapat bukti yang lebih kuat."kata Zea.

"Gue setuju sama Zea,dari pernyataan Arka belum bisa diambil keputusan." sarkas Jordan.

LIZEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang