Vote dulu yokk🔥🔥
Happy reading............
"Jordan!"panggil seseorang dari balkon rumah Zea. Wanita paruh baya itu melambai-lambaikan tangannya,tanda menyuruh mereka untuk segera masuk.
"Disuruh mampir dulu kali."sahut Zea. Jordan mengangguk dan menyamakan langkah kakinya dengan Zea.
"Berita bagus apa bun?"tanya Zea saat sudah berada dihadapan bundanya.
Ranty tersenyum smirk. "Ardian sudah tertangkap."ujarnya.
Zea dan Jordan sontak melototkan matanya. "Serius bun?"tanya Zea dengan mata berbinar.
Ranty mengangguk mantab. "Serius lah."
"Akhirnya Jor!" Zea langsung memeluk Jordan.
"Hidup lo tenang setelah ini Ze."ucap Jordan seraya mengelus punggung Zea.
Senyum Zea tiba-tiba luntur,tapi tak dapat dilihat Jordan dan Bunda Ranty. "Belum tenang Jor."batinnya. Lantas Zea melepaskan pelukan,dan memasang ekspresi palsunya.
"Besok bunda ke pengadilan untuk mengurus sidang perceraian kita."ujar Ranty.
Tiba-tiba Zea menatap bundanya sendu. Apakah keluarganya akan benar-benar hancur setelah ini? Apakah tidak ada yang bisa diperbaiki? Namun seprtinya ini adalah jalan terbaik untuk mereka. Yaitu melepas diri dari Ardian.
"Ada masalah Ze?"tanya Ranty yang menyadari perubahan pada putrinya.
Zea menggeleng. "Nggak bun,semoga lancar." Ranty mengangguk.
****
"ARGHH! Berani-beraninya Warrior!" teriakannya menggema di seluruh penjuru ruangan,atau bisa disebut markas. Kakinya menendang kursi kayu di depannya.
"Kita ngroyok satu orang,mereka balas berapa orang,anjing!"sahut yang lain.
"Kita ngroyok mereka juga karena mereka yang mulai,kenapa malah nyerang balik. Gila tuh orang!"sahut yang lainnya lagi dengan emosi yang masih bisa ditahan.
"SIALAN WARRIOR!"bentak orang yang diyakini menjabat sebagai ketua.
"Kapan kita balas?"
Si ketua berusaha menormalkan amarahnya. "Wait, jangan terburu-buru, kita main-main aja dulu." ucapnya diakhiri senyuman smirk.
****
Sejak jam pelajaran pertama kelas 11 IPS-1,yang tak lain adalah kelas Zea,jam kosong. Kini penghuni kelas sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka diperbolehkan bersantai di kelas,asalkan tidak terlalu ramai sehingga dapat mengganggu kelas lain dan tidak keluar kelas.
Jesy yang semula tertidur pulas,tiba-tiba bangun seraya menguap lebar.
"Tutup mulut lo Jes!"cibir Bella.
"Argh bodo amat,pacar gue aja nggak ilfeel." balas Jesy. "Eh ke kantin yuk,lapar nih." lanjutnya.
"Belum istirahat."sahut Zea sambil fokus dengan hpnya,kali ini ia memainkan kuis cerdas cermat SMP. Sudah naik level rupanya.
"Yaelah lewat belakang,gak bakal ketauan."rengek Jesy. "Bel,Feb ikut yuk."
"Kita sih ayo-ayo aja,asal ada temen."jawab Febi.
"Nah iya,ayolah Ze.."ucap Jesy terus membujuk Zea.
Daripada temannya itu terus merengek yang membuatnya risih,akhirnya ia menurutinya.
"Lewat mana nih?"tanya Febi,mereka berancang-ancang di depan pintu untuk mencari celah agar tak ada guru yang melihat. Sedangkan Zea hanya memutat bola matanya jengah di belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Teen FictionLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...