Part 24

1.7K 125 0
                                    

................

Bel istirahat berbunyi,tentu saatnya untuk mengisi perut.

"Ayo Ze!"ajak Jesy.

"Bentar." Zea masih merapikan buku yang ia pinjam dari Alifa,temannya yang nerd.

Saat berjalan menuju kantin,dapat Zea rasakan banyak yang menatapnya dengan sinis meskipun ia tak melihatnya. Zea tidak peduli dengan mereka,pandangan Zea terus lurus ke depan.

"Eh si cabe lewat."

Zea tak bergeming,ia melanjutkan langkahnya.

"Murahan!"olok orang itu lagi. Zea sudah mencoba sabar,tapi orang itu memancingnya. Alhasil dia berbalik badan,memasang raut wajah datar tapi sorot matanya tajam. Jesy hanya diam saja disampingnya,jika ia melarang bisa-bisa yang menjadi sasaran,dirinya.

"Bener kan lo murahan?"

Zea terkekeh, "Ga kebalik?"

Perdebatan mereka mengundang perhatian sekitar,mereka mulai melingkar di samping Zea dan Aurel.

"Buktinya udah jelas,lo ga bisa ngelak kalau lo MURAHAN!" Aurel menekan kata terakhir. Zea masih setia menatapnya tanpa ekspresi alias datar.

"Aurel Aurel,gue tau kebusukan lo."ujar Zea. Sontak Aurel sedikit terkejut dengan ucapan Zea barusan. Tapi dengan cepat ia menetralkan kembali ekspresinya.

Zea yang mampu membaca ekspresi Aurel barusan,ia tersenyum miring.
"Hati-hati aja deh."peringat Zea.

"Ngancem gue lo?" ujar Aurel dengan nada meninggi.

"Tergantung lo ngrasanya gimana."jaeab Zea santai. Aurel hendak melayangkan tamparan dipipi mulus Zea,namun dengan cepat Zea menepisnya lalu mencengkeram kuat.

"Gue ga mood berantem.Laper." Zea menghempaskan tangan Aurel kasar,lalu melangkah memecah kerumunan diikuti Jesy di belakangnya.

Mereka berdua menyendok mie ayamnya lahap karena sudah kelaparan daritadi.

Jordan is calling....

"Ze?"

"Hmm?"

"Ada kabar gembira."

"Apa?"

"Anak buah gue udah nemu siapa pelakunya."

"Siapa?"tanya Zea cepat.

****

Keesokan harinya,Zea bangun lebih pagi demi untuk berbicara dengan bunda nya.

"Bunda !"

"Ada apa sayang,kok lari-lari?"

"Bunda hari ini ikut ke sekolah ya,ada hal penting."ujar Zea serius.

"Bunda ada jadwal meeting hari ini."Bunda Ranty melempar senyum ke Zea.

"Bunda please,penting." Zea memohon.

"Ga bisa Ze."

"Kenapa sih? Bunda ga pernah ada buat Zea? Disaat Zea lagi sedih bunda kemana? Sibuk sama pekerjaan bunda terus. Bunda ga tau kan kalau seminggu yang lalu Zea diskors?." Zea terkekeh sinis. "Aduh Zea bodoh ya bun,pasti kan bunda ga tau. Ngapain aku masih nanya."

"Kamu diskors karna apa?"tanya Bunda Ranty.

"Udah basi." Zea melenggang dari hadapan bunda nya. Sedangkan Bunda Ranty hanya menghela nafas panjang.

LIZEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang