..........
Zea sedang duduk di kantin sembari
menyecroll aplikasi instagramnya ditemani dengan segelas jus apel. Hari ini Jesy tidak masuk,Zea juga tidak tahu,dan tidak ingin mencari tahu."Ze!"panggil orang itu yang langsung duduk dihadapan Zea.
"Hmm?"jawab Zea.
"Sendirian doang?"tanyanya.
Dengan malas Zea melihat orang itu. "Lo kan bisa lihat."kata Zea.
"Ze."panggilnya lagi.
Zea berdecak kesal. "Ck,apasih Ber,to the point kek!"kesal Zea.
"Gue mau ngajak lo jalan."ujar Beryl dengan satu tarikan nafas.
Zea menautkan alisnya. "Serius?"
"Ya-iyalah,selama kita pacaran belum pernah jalan berdua."ucap Beryl.
"Oke."jawab Zea,lalu kembali fokus pada hp nya.
"Oke,nanti malam gue jemput."ujar Beryl lantas melenggang dari depan Zea. Zea tak ada niat untuk membalas ucapannya.
Setelah menghabiskan jusnya,Zea kembali ke kelas. Namun Zea ingin sekali berdiam diri di tempat sepi. Ia berpikir kira-kira tempat mana yang cocok. Ia tersenyum saat punya ide.
Kemudian ia berjalan menuju tempat yang ada dipikirannya tadi. Kini Zea telah sampai ditepat tujuan,rooftop. Gadis itu memegang pagar batas seraya mengambio nafas dalam-dalam dan menghebuskannya perlahan menikmati angin sepoi-sepoi.
Matanya memandang kota padat Jakarta.
"Gue kadang bingung,sebenarnya hidup gue tuh bahagia atau sedih sih. Disatu sisi gue sedih,tapi disisi lain ada orang yang selalu buat gue bahagia."monolognya.
"Lo bahagia Ze,kan ada Beryl."sahut orang itu. Sontak Zea langsung menoleh.
"Nguping lo!"tuduh Zea.
Orang itu menghampiri Zea dan berdiri di samping Zea yang juga ikut memandang kotanya. Sedangkan Zea menatap orang itu kesal.
"Lo ngomongnya kenceng,jadinya gue kedengeran lah!"katanya. Zea hanya memutar bola matanya malas. Lalu beralih kembali menatap arah lain.
"Gue boleh curhat ga?"tanyanya.
"Gue lagi ga pengen dengerin orang curhat."balas Zea dingin.
"Yaelah Ze,lo temen gue buka sih." Lintang menyembungkan pipinya.
Zea bergidik geli,melihat makhluk di sampingnya itu. "Najis Lin!"oloknya.
"Ini tuh soal Jesy Zeee"rengeknya.
Zea menghembuskan nafasnya pelan. "Yaudah iya."ucap Zea malas.
"Yeee!" Lintang kegirangan. "Jadi kemarin gue ke rumah dia,trus gue lihat ada cowok di rumahnya. Cowoknya sama yang kayak disg nya dia waktu itu,lo inget kan? Lo tau ga dia siapa?"tanya Lintang.
Ternyata Lintang belum tahu. Zea haris menjawab apa ini? Dia sebenarnya tidak ingin ikut campur. Tapi kasihan Lintang juga.
"Mmmm dia pacarnya."sahut Zea.
Lintang melototkan matanya. "HAH!?"pekik Lintang. " SERIUS LO!?"
"Iya,dia pacarnya,namanya Davin."jawab Zea.
"Gini amat sih nasib gue,gue udah deketin dia dari kelas 10 loh. Kok malah orang lain yang dapetin dia."Lintang merengek.
Zea sedikit kasihan padanya. Tapi apa boleh buat? Zea tak bisa melakukan apapun,masalahnya sendiri saja masih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Novela JuvenilLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...