Makasihh banyak buat yg udah mampir.
Sorry guys,banyak typo,apalagi dipart-part awal. Emang dulu ga aku revisi dlu sblum di up.
Maklum lah ya manusia banyak salah :(
insyaallah kalau udh end aku revisi,kalau aku mood. Hehe•
•Silahkan dilanjut,happy reading^^
..........
Sepanjang jalan diwarnai dengan kekesalan Zea dan kefokusan Beryl yang sedang menyetir. Dalam hati Zea sebenarnya Beryl akan mengajaknya kemana?
15 menit perjalanan,mobil Beryl berhenti di depan rumah besar minimalis berlantai dua. Zea menautkan alisnya.
Rumah siapa ini?
Beryl keluar mobil dan menuju pintu kemudi Zea lalu membukakannya.
"Turun!"perintah Beryl.
"Rumah siapa?" Akhirnya Zea menanyakannya.
"Rumah orang tua gue."jawabnya.
Zea makin dibuat bertanya-tanya. Untuk apa Beryl mengajaknya kesini?
"Ngapain?"
"Ga usah banyak tanya bisa?"balas Beryl.
Zea menghela nafasnya kasar lantas turun dari mobil.Keduanya berjalan beriringan. Beryl membuka pintu utama dan mempersilahkan Zea untuk masuk.
"Duduk dulu."titah Beryl. Zea mendudukkan dirinya ragu.
"Hey bro!"sapa orang itu pada Beryl. Mereka bertos ria. Siapa lagi kalau bukan Reza,kakak Beryl.
Reza sekilas melirik ke arah Zea,Zea yang mengetahuinya pun langsung mengalihkan pandangan. Ia merasa sangat canggung sekarang,namun berhasil ia tutupi dengan muka datarnya.
"Itu yang difoto kan?"bisik Reza seraya menunjuk Zea dengan dagunya. Beryl bergumam sebagai jawaban.
"Mama mana?"tanya Beryl.
"Di kamar mungkin."tebak Reza. Lantas Beryl naik ke atas menuju kamar mama nya. Sedangkan Reza berjalan menghampiri Zea.
"Hai."sapanya. Zea menoleh tetap dengan ekspresi datarnya. Reza duduk di sofa depan Zea.
"Beryl masih manggil mama,gak usah malu-malu."ujar Reza. Zea hanya mengangguk kecil.
"Eh btw,adik gue ganteng?"tanyanya random.
Zea terlihat menaikkan alisnya sebelah bingung.
Reza terkekeh. "Gue cuma nanya doang."ucapnya. "Lo hebat juga bisa narik perhatian Beryl. Soalnya dia belum pernah pacaran."sambungnya.
Zea tetap diam tak bergeming.
"Maksudnya lo kelihatannya cuek. Sama kayak adik gue,tapi berdua pacaran."katanya. Reza menggunakan jarinya sebagai perumpamaan. "Cuek ditambah cuek sama dengan-"ucapan Reza terpotong saat Beryl memanggilnya.
"Kak!"panggil Beryl. Beryl mengode agar kakaknya itu diam.
"Hai,kamu Zea ya?"sapa wanita paruh baya itu saat menghampiri Zea.
Zea tersenyum tipis. Ia masih punya sopan santun pada orang tua meskipun mood nya sedang tidak baik. "Iya tante."
Laras,mama Beryl duduk di samping Reza,sedangkan Beryl berdiri dibelakang mereka.
"Beryl sering loo cerita-cerita tentang kamu."goda Laras.
Sontak Beryl melotot. "Maa!"peringatnya. Ia memang pernah menceritakan Zea ke Laras,tapi tidak sering. Hanya sekali saja. Mamanya mengada-ngada saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Teen FictionLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...