Part 8

2.8K 200 10
                                    

"Jes lo bareng sama Lintang?"tanya Zea heboh.

"Sstttt."Jesy segera membungkam mulut Zea dengan telapak tangannya.

"Gue ga ngerti lagi sama lo deh Ze,kemarin-kemarin dingin,sok cool²an sekarang mah beda banget.Mending lo cuek aja deh."Jesy kesal.

"Heh,lo harusnya bersyukur,ngga sama semua orang gue kea gini."cibir Zea.

"Dari mana lo tau gue berangkat bareng si Lilin?"

"Dari Beryl."

"Lo pasti juga berangkat bareng dia kan?"interupsi Jesy.

"Ga!ketemu di gerbang!"ketus Zea.

"Tuh kan balik lagi."-batin Jesy.

****

"Bang,bakso 1 mie ayam 1,es teh 2!"Setelah memesan,Jesy kembali duduk dengan Zea.

"Lo belum sarapan tadi?"tanya Jesy.

"Beum,bangun kesiangan."jawab Zea yang masih sibuk dengan hpnya.

"Ck,lo sibuk ngapain sih,merhatiin hp mulu dari tadi."Jesy merampas hp Zea.

"Ahahahahhaaha."tawa Jesy meledak,sedangkan Zea cemberut kesal langsung merampas kembali hpnya.

"Seorang Lizea,main Cerdas cermat SD.Ga elite banget sih Ze."Jesy mengejek.

"Dari pada Cerdas Cermat SMA,ga naik-naik dong level gue."jawaban Zea membuat Jesy menggeleng-gelengkan kepalanya.Tak dapat ia sangka seorang Lizea yang dikenal cuek dan galak padahal aslinya seperti ini.

"Ini mba,monggo dimakan."Bang ucok membawa pesanan mereka.Lantas mereka menyantap dengan lahap,terutama Zea yang sejak pagi belum sarapan.

"Makasih bang."ucap mereka kompak.Saat ini kantin terlihat sepi.Jadi mereka lebih bisa menikmati makanan yang disuguhkan,eh dipesan deng.

"Tumben kantin sepi amat,kita ga salah denger bel kan?"heran Jesy.Zea hanya menggeleng sambil rerus melahao mie ayam sesekali meminum es teh.

nssjksjsjnddbbdjeuwuwhhheh

Terdengar suara gemuruh murid² berlari ke arah depan sekolah.Zea dan Jesy hanya mendengar samar-samar,karena mereka berada di kantin yang berada di belakang sekolah.

"Palingan juga ada acara tembak-tembakan di lapangan."gumam Jesy yang masih terdengar di telinga Zea.Zea menaikkan alisnya sebelah,seolah-olah bertanya pada Jesy.

"Itu tuh,di sini tuh sering banget ada acara nembak-nembak cewek di lapangan,terutama adek kelas,biar dikata gantleman giru orang pada bilang."jelas Jesy.Zea hanga manggut-manggut mengerti.

"Alay banget pake di lapangan lagi."-batin Zea geli.Namun tak lama,ia membelalakkan matangmya menuju arah Jesy.

"Jangan² lo mau digituin sama Lintang ya?"interupsi Zea.

"Dih ogah jijik."Jesy bergidik geli.Membuat Zea tertawa puas,mengingat kondisi kantin yang hanya ada mereka berdua.

Tak butuh waktu lama menghabiskan makanan mereka,Zea dan Jesy ingin ke toilet,tapi langkahnya terhenti ketika menabrak adik kelas laki-laki dengan tampilannya nerd.

"Eh eh bentar."Zea menarik lengan cowok nerd itu.Si cowok terlihat gemetar seluruh badan.Ia takut kalau hidupnya setelah ini tidak tenang karena telah menabrak kakak kelas mengerikannya itu.

"Kenapa sih pada lari-lari?"kini ganti Jesy yang bertanya.

"I-itu ka-kak,ka-katanya a-ada tawura-an."ucapnya dengan gugup tak ketulungan.

LIZEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang