Part 71

1.1K 104 18
                                    

Surprisee aku up lagii
Yuuk vote yukk,kalau rame aku up besok
Ingat!! Jangan sider please :)

..........

Sedangkan di tempat lain sebelum bel berbunyi,terlihat dua cowok yang saling berbicara dengan serius di kursi kelas mereka.

"Kalau lo bener-bener sayang dan cinta sama Zea,lo perjuangin dong. Gak usah mikir dia cinta sama cowok lain atau nggak,yang penting rebut aja. Contohnya kayak gue terus ngejar Jesy,padahal dia punya pacar. Untung aja sih pacarnya nggak sekolah di sini."ujar salah satu cowok diakhiri dengan kekehan kecil. Tak lain adalah Lintang. Memangnya siapa yang mengejar Jesy seagresif itu selain Lintang.

"Kalau dia milih nyerah gue juga milih nyerah."sahut si cowok satunya.

"Gak gentle banget sih lo. Berjuang dong Ber,ayo berjuang!" Lintang mengangkat tangan Beryl memberikan semangat. "Gue yakin 50 persen Zea itu suka sama lo." lanjutnya.

Beryl menyatukan alisnya bingung. "Kok cuma 50 persen?"tanyanya.

"Ya iya lah,sisanya kan buat si siapa namanya tuh- Jordan! Iya Jordan." Lintang menjentikkan jarinya.

"Jadi lo dukung gue apa nggak?"tanya Beryl datar.

Lintang menggaruk tengkuluknya yang tak gatal. "Y-ya dukung pasti lah. Masa temen sendiri gak didukung." Tangan Lintang menjulur merangkul pundak Beryl bersahabat. "Tenang aja,gue 100 persen dukung lo. Lo minta bantuan apa aja,pasti gue bantu selagi gue bisa."nada bicara Lintang berubah menjadi serius.

Beryl tersenyum miring. "Tumben lo serius."cibir Beryl.

"Serius kok mau nikahin yayang Jesy." Lintang senyum-senyum sendiri dan mengkhayal. Namun sekejap khayalannya buyar karena ada yang menoyor kepalanya.

"Kumat!"olok Beryl. Lintang malah tertawa terbahak-bahak. Entah tidak ada yang lucu.

"Oh iya,besok lusa Jesy ngadain pesta ulangtahun. Gue ada rencana. Nanti gue kasih tahu." Lintang berkedip sebelah mata membuat Beryl bergidik geli. Lantas Lintang melenggang begitu saja dari kelas,padahal sebentar lagi bel masuk berbunyi. Tapi Beryl tak mempedulikannya.

****

"Zea! Zea!"panggil Jesy berteriak kala Zea hendak keluar dari area sekolah. Zea memberhentikan langkahnya,dan menoleh ke belakang. Terlihat Jesy berlari mengejarnya.

Zea hanya menaikkan alisnya sebelah seolah bertanya.

Jesy menormalkan nafasnya yang tersenggal-senggal. "Besok lusa,gue ngadain pesta ulang tahun,lo dateng ya."pinta Jesy dengan senyuman cerianya. "Oh ya,ajak juga sekalian Jordan sama yang lain. Anak Warrior maksudnya. Jam 8 malam ya." imbuhnya.

Zea manggut-manggut paham. "Oke,nanti gue kasih tahu."jawabnya.

"Yeay,thanks Ze." Jesy melebarkan tangannya bersiap memeluk. Zea yang tak mengertipun hanya menautkan alisnya.

"Peluk."rengek Jesy.

Akhirnya Zea melebarkan tangannya ,dan mereka berpelukan. Mereka berpelukan selayaknya teletubbies. Jesy sangat senang memiliki teman seperti Zea,meskipun terkadang temannya itu menyebalkan karena sikap cueknya. Namun ia tahu Zea adalah sosok yang penyayang.

****

"ARGH!"

Zea kaget karena sesampainya di markas tiba-tiba disuguhkan dengan suara orang marah-marah dari dalam. Ia belum pulang ke rumah. Setelah berbincang singkat dengan Jesy tadi,Jesy mengantarkannya ke markas,sebab Jordan tidak bisa menjemputnya.

Dengan berlari kecil Zea masuk ke dalam markas. "Ada apa?"tanyanya pada semua orang yang di sana. Terlihat semua anggota Warrior tengah berkumpul.

Yang dapat Zea lihat,Jordan dalam keadaan yang tidak bisa dibilang baik-baik saja.

LIZEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang