Vote dulu yok sebelum baca❤
..........
Tanpa basa-basi Jesy langsung menancap gasnya meninggalkan pekarangan sekolah.
Jesy bernafas lega setelah dirasa Lintang tidak mengikutinya.
"Hhhh,nguras energi aja."kata Jesy. "Gimana sih caranya supaya dia gak ngejar-ngejar gue lagi? Padahal gue udah punya pacar."kesalnya.
"Dia itu tipe orang yang punya ambisi tinggi."balas Zea membuat Jesy mendengus kesal.
Setelah beberapa menit saling diam dalam keheningan,Zea angkat bicara.
"Anterin gue ke markas bisa kan?"tanya Zea,ia ingin ke markas setelah beberapa hari ini ia tak mengunjungi tempat itu.
"Okee."sahut Jesy.
Mereka sampai di markas. "Gak mau ikut?"
"Nggak Ze,palingan Davin juga belum pulang."jawab Jesy.
Zea mengangguk. "Thanks,hati-hati." ujarnya. Lalu ia keluar dari mobil Jesy dan berjalan memasuki markas.
Zea memandang markas yang tampak sepi,sepertinya tak ada yang membolos, syukurlah. Tapi kemudian ia mendengus kesal karena kondisi tempat ini lumayan berantakan. Ralat,sangat berantakan.
Zea bahkan tak habis pikir,sekotor dan seberantakan apa tempat ini dulu sebelum ia bergabung dengan mereka. Oh ya,Zea baru ingat,Jordan pernah bercerita kalau setiap 2 minggu sekali akan ada orang untuk membersihkan markas,kata Jordan 'hemat'. Namun Zea juga tak bisa membayangkan seberapa berantakan markas jika hanya 2 minggu dibersihkan. Baru beberapa hari saja sudah kembali kotor dan berantakan.
Zea membanting tasnya di sofa lalu berjalan ke dapur untuk mengambil air putih untuk minum. Setelahnya,Zea meregangkan ototnya bersiap untuk membersihkan tempat yang super kotor ini.
Ia memulai dengan mengelap meja dan kursi. Tiba-tiba matanya terhenti saat melihat sesuatu di kolong kursi. Ia mengriyit bingung,lantas mengambil benda yang terbungkus totebag biru itu.
Zea semakin menautkan alisnya. "Topeng?"gumamnya. Ia tak paham, mengapa ada topeng menyeramkan ini disini? Dan ia rasa topeng ini tak asing baginya.
Zea mengedikkan bahunya tak acuh. Ia menaruhnya diatas bufet agar lebih rapi.
****
Karena lelah setelah membersihkan markas,Zea terlelap tidur disofa. Bahkan tangannya masih menggenggam sapu. Sampai suara deru motor mengganggu tidurnya. Zea berdecak kesal,ada saja yang mengganggunya.
"WOY!"bentak Jordan tepat ditelinga Zea. Membuat Zea terlonjak kaget.
Plak
Dengan sekuat tenaga ia memukul lengan Jordan membuat si empu meringis.
"Ganggu aja lo!"ketus Zea.
"Lagian ngapain tidur disini,kamar ada."balas Jordan. Lantas ia mendudukkan dirinya disamping Zea.
"Wihhh bersih amat ni tempat." Ryan berdecak kagum saat memasuki markas. "Eh ada bu bos,apa kabar bu bos?"sapa Ryan cengengesan. Disusul anggota lain di belakangnya.
Zea tak menanggapi Ryan.
"Kok udah pulang?"tanya Jordan.
"Pulang pagi,guru-guru rapat."jawab Zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Teen FictionLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...