Part 11

2.3K 178 2
                                    

.............

Lalu Jordan memegang kedua tangan Zea lembut.
"Ze?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."Zea nampak tak acuh dan memilih mengangguk kecil.

"Will you be my girlfriend?"Jordan menatap Zea tulus.Sedangkan Zea terkejut,dada nya berdegub kencang.

"Jor?"

"Gue serius Ze."terlihat tak ada kebohongan dimata Jordan.

"Gue cinta sama lo dari awal kita ketemu.Makanya gue sedih banget waktu lo pindah ke Australia,karna gue takut ga bakal bisa ketemu lo lagi.Dan sekarang gue ga mau menyia-nyiakan kesempatan ini lagi.Gue lega,setelah nyampein ini ke lo.Gue tulus cinta dan sayang sama lo Ze.Dan gue harap lo juga demikian."lanjutnya dengan tutur kata penuh harap.

Dada Zea seakan-akan terasa sesak mendengar pernyataan Jordan.

"Jor,maaf."ucap Zea lemah.Jordan melepas tautan tangannya.

Jordan tersenyum getir,"Gue tau,lo pasti nganggep gue cuma sebatas sahabat.Fan ga bakal lebih."

"Ga gitu Jor."mata Zea memanas.

Jordan menatap manik mata Zea yang memanas.
"Trus gimana?Hmm?Gue belum pernah pacaran Ze,pertama kali gue ngrasa jatuh cinta itu sama lo.Meskipun bertahun-tahun kita berpisah,gue ga bisa ngilangin lo dipikiran gue."

"Gue ga mau pacaran yang cuma dilandasi nafsu."

"Lo bilang nafsu Ze? Penjelasan gue kurang buat yakinin lo?"

"Kalau bukan karna nafsu,lo itu cuma sayang sama gue,ngga sampe cinta Jor.Sayang dan cinta itu beda. Lo.cuma.sayang.ke gue.sebatas.sahabat."Zea menekan ucapannya.Matanya mulai berkaca-kaca.

"Gue tau lo mau ngejagain gue,gue bilang terima kasih banyak. Gue,banyak hutang budi sama lo. Tapi gue ga bisa bayarnya dengan cara menjalin hubungan sama lo."

"Gue ikhlas Ze,gue ikhlas nglakuin semua itu.Ga ga minta imbalan."

"Dan untuk pacaran,gue emang bener-bener tulus sama lo.Harus berapa kali gue bilang buat lo yakin."Jordan mengusap wajahnya kasar.

Air mata Zea turun perlahan tetes demi tetes.
"Sekali lagi gue bilang,minta maaf Jor,dan makasih,gue ga bisa."mulut Zea bergetar menahan isak tangis.

Zea memejamkan matanya sejenak.
"Kalau kehadiran disisi lo membuat lo susah move on?Lebih baik kita masing-masing aja.Berperilaku seakan-akan kita belum kenal seperti dulu."Zea menggigit bibirnya.Semoga keputusan yang ia ambil tidak salah.

Jordan lagi-lagi tersenyum getir.
"Oke,kalo itu mau lo.Gue bakal ngejauh kok Ze,demi.buat.lo.bahagia."Jordan menekan kalimat terakhir.

Zea menyeka air matanya.
"Maaf,dan makasih buat semuanya."Zea memaksakan senyumnya,hatinya sangat sakit.Hanya Jordan yang ia miliki,sahabat yang selalu ada untuknya,tapi sekarang Zea akan kembali sendiri.

Zea berdiri dari duduknya,berniat untuk pulang.Tapi tangan kekar Jordan memberhentikan langkahnya.

"Sama-sama Ze."

"Gue boleh peluk lo buat terakhir kalinya,sebelum kita menjalani hidup masing-masing?"tanya Jordan.Zea hanya mengangguk.Tak perlu waktu lama,Jordan langsung menarik tubuh Zea dalam dekapannya.Zea terasa sedang menahan tangisnya.

"Nangis aja Ze,sepuasnya."Zea langsung menumpahkan semua air mata yang ia bendung.

"Maaf Ze,ternyata keputusan gue salah."-batinnya.

Setelah beberapa menit ia berada dipelukan Jordan,Zea melepas pelukannya.Tangisannya pun sudah mereda.

"Thanks Jor."Jordan hanya mengangguk.

LIZEA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang