Jam menunjukkan pukul setengah 7 malam,kini Beryl bersiap-siap untuk ke rumah Zea. Ia sengaja berangkat lebih awal,entah kenapa hatinya demikian. Beryl memakai kemeja hitam lengan panjang yang ditekuk sampai siku,celana jeans hitam,sneakers hitam sedikit coretan warna putih,lengkap dengan jam tangan melingkar dipergelangan tangannya.
Ia menyambar jaket,helm,dan kunci motornya. Lalu mengendarai motornya,dari apartemen menuju rumah Zea.
Sedangkan Zea berdandan natural dengan dress berwarna abu-abu polos selutut,rambutnya panjangnya tergerai. Tentu karna bundanya yang menyuruh. Padahal dia malas sekali,apalagi ini hanya di rumah saja.
15 menit perjalanan,Beryl sampai di rumah Zea. Feelingnya tepat,belum ada motor atau mobil orang yang terparkir di halaman itu. Namun-Beryl melihat seorang laki-laki memakai baju rumahan duduk diteras sambil bermain gitar,yang sepertinya seumuran dengannya. Jika dia tamu,tak mungkin ia memakai baju rumahan.
"Permisi."salam Beryl. Laki-laki tadi yang tak lain adalah Zio menaikkan alisnya sebelah.
"Nyari siapa?"tanyanya to the point.
"Zea."jawab Beryl singkat.
"Lo siapanya?"tanya Zio.
Ini pertanyaan yang ditunggu-tunggu Beryl. Ia akan menyombongkan diri dengan mengaku bahwa ia pacarnya Zea.
"Pacarnya."jawab Beryl percaya diri dengan gaya sombong."Anjir,ternyata beneran punya pacar dia. Fix gue kalah."-batin Zio.
"Dia di dalam,masuk aja."
"Dia siapanya? Kok biasa aja."-batin Beryl.
"Eh bentar." Zio menghentikan langkah Beryl.
"Nama lo siapa?"lanjutnya.
"Beryl." Zio hanya ber-oh ria.
"Kenapa?"tanya Beryl.
"Gapapa." Beryl lantas melanjutkan langkah kakinya masuk ke dalam rumah.
Kok mukanya ga asing.
*
Kini semua sudah berkumpul di meja makan. Semuanya datang,ada Jesy,Beryl,Jordan,Eric,dan Lintang."Terima kasih ya semua sudah datang." Bunda Ranty tersenyum tulus.
"Iya tante." mereka menjawab kompak.
Terdengar suara langkah kaki turun dari tangga. Semua menoleh,kecuali Zea dan bunda Ranty.
"Eh Zi,sini gabung." Zio berjalan ke arah meja makan. Lalu mendudukkan diri disamping bunda Ranty
Zi ?
"Wahh,saingan lo tuh."bisik Lintang pada Beryl.
"Zi? ZIO?" Jordan heboh. Zio hanya menatap Jordan.
"Beneran Zio lo? Waduhh makin cakep aja lo."ujar Jordan.
"Zio? Kakaknya Zea?"-batin seseorang.
"B aja kali Jor."cibir Zea.
Jesy menyenggol lengan Zea,lalu membisikkan sesuatu. "Sstt,siapa tuh?" Jesy kepo.
"Kakak gue."
"Hah? Serius? Bibit unggul semua keluarga lo.Gila."puji Jesy.
Jesy ga ngaca kali ya?
"Yasudah,mari dilanjut makannya."ajak bunda Ranty.
"Eric,ayo dimakan."
"Iya tante." Eric tersenyum kemenangan karena disapa oleh bunda Ranty,sontak Beryl langsung meliriknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZEA (END)
Teen FictionLizea Clarranya James, seorang gadis remaja yang mempunyai kehidupan mewah dan kebebasan,orangtuanya tak pernah mengawasinya. Ia baru saja pindah ke Indonesia. Bergabung dengan salah satu geng motor populer,yang mempunyai musuh misterius. Terlebih l...