🌱 1. Bertemu kembali

2.9K 266 3
                                    

Keira berjalan dengan gaya angkuh menyusuri lorong sekolah, banyak sekali pasang mata yang kini menatapnya dengan penuh tanda tanya. Keira biasa saja, karena sedari dulu dirinya memang selalu menjadi pusat perhatian.

Langkahnya berhenti tatkala seorang siswi tiba-tiba menubruk tubuhnya, lalu dengan wajah masam, Keira menoleh ke belakang dan melihat sang pelaku.

"Wah, lo beneran Keira, kan?"

Keira mengenal cewek yang tadi baru saja berucap, ia melotot saat cewek bar-bar itu malah memeluk tubuhnya dengan erat.

"Ya, ampun! Nggak nyangka kita bakal ketemu lagi," serunya kelewat senang, ia bahkan tidak memerhatikan para murid lain yang menatapnya aneh.

"Lo siapa?" Keira mencoba melepaskan pelukannya, dan mendorong cewek itu menjauh.

Mendengar ucapan Keira, sontak saja cewek itu merengut, dengan gerakan tak terduga, tiba-tiba ia mencubit lengan Keira.

"Sialan lo, masa sama sepupu sendiri lupa?"

Keira tertawa mendengar cewek itu yang menggerutu sebal, ia langsung merangkul bahu cewek itu akrab.

"Lo nggak berubah, ya, Di. Udah tua, masih aja suka marah-marah," tukas Keira.

Diana mendengkus sebal, tak dapat dipungkiri, dulu, sewaktu kecil, selain suka menjahili Keira, Diana juga suka marah-marah tak jelas.

Pantas saja sekarang masih menyandang predikat jomblo, pasti para cowok takut mendekati Diana yang sudah mirip macan betina.

"Gini-gini juga gue sepupu kesayangan lo, kan?" Diana berkata percaya diri.

"Mana ada, gue baik karena lo banyak duit, Di," jawab Keira seraya cekikikan.

Diana ikut tertawa, tahu kalau perkataan Keira hanya candaan semata.

"Kok, lo balik lagi ke sini?"

"Emang nggak boleh?" Keira melirik Diana sebentar.

"Ya aneh aja, lo nggak bilang sama gue, sih?" Diana bahkan tidak percaya kalau di sebelahnya adalah Keira. Ia tadi sempat ragu saat melihat cewek dengan wajah mirip Keira.

"Kejutan!" Keira berseru ceria, sayangnya Diana tidak terkejut sama sekali, cewek itu malah curiga.

"Kita mau ke mana sih?" tanya Diana heran, dia sejak tadi tak protes saat Keira berjalan tak tahu arah sembari merangkulnya.

"Ke kelas lah," sahut Keira tak yakin, karena dia saja baru masuk sekolah hari ini.

"Lo bego, ya? Ini arah ke toilet cowok."

"Ya, mana gue tau. Gue murid baru di sini," kata Keira cepat, padahal ia tak mau kena sembur amarah Diana.

"Bilang dong dari tadi."

Diana yang kini giliran menyeret Keira untuk mengikutinya, Keira tak banyak protes dia hanya mengikuti saja.

Namun, dia sempat berpapasan dengan murid cowok yang menurutnya sangat tampan, bahkan ia sempat menoleh kebelakang guna melihat punggung cowok itu.

"Ya ampun! Ganteng banget," gumam Keira tanpa sadar.

Diana yang mendengarnya sontak saja menoleh, ia mengerutkan keningnya sebelum mengikuti arah pandang Keira.

"Kenan."

"Hah, apa?" Keira buru-buru menoleh pada Diana.

"Cowok yang lo lihat tadi namanya Kenan," tukas Diana.

"Oh."

"Lo suka sama dia?" tanya Diana.

"Iya," jawab Keira tanpa pikir panjang.

Bersama KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang