🌱24. Bersama K(en)

421 38 0
                                    

Kenan.

Aku ke rumah kamu sekarang, ya?

Keira.

Ini masih jam 5 sore, Kenan. Kita mau pergi jam 7 malam.

Keira menaruh ponselnya di nakas samping tempat tidur. Dia menatap sekitar kamarnya yang berantakan. Kalau sampai mamanya lihat, sudah pasti Keira akan mendapatkan omelan selama berjam-jam.

Ponselnya kembali berbunyi, namun, Keira tidak menghiraukannya, dia sibuk membereskan novel-novel koleksinya yang tergeletak dengan mengenaskan di lantai. Dia menyusun novel di rak buku dengan rapi.

Menghela napas lelah, Keira kini memungut sampah plastik bekas camilannya. Bahkan laptopnya masih menyala dengan baterai yang hampir habis. Semalam Keira tidak belajar dan memilih untuk menonton film.

Tok tok.

"Kei, ini Mama."

Terdengar suara dari balik pintu kamarnya, Keira mengerutkan keningnya, biasanya mamanya akan pulang malam hari. Keira bergegas membuka pintu kamar.

"Kenapa, Ma?" tanya Keira heran.

"Lagi ngapain kamu?"

"Bersihin kamar, Ma," ujar Keira.

"Tumben rajin, biasanya juga nggak pernah beres-beres," ujar mamanya menyindir.

"Biasanya juga rajin, Ma. Kenapa Mama udah pulang jam segini?" tanya Keira. Biasanya mamanya akan pulang cepat kalau ada acara penting saja.

"Ya terserah Mama dong mau pulang jam berapa, tuh di depan ada pacar kamu," kata mamanya yang sontak saja membuat Keira terkejut.

"Pacar siapa, Ma?"

"Pacar kamu lah, sana ke depan."

Usai mengatakan hal tersebut, Mama Keira pergi menuju kamarnya sendiri, meninggalkan Keira yang masih berdiri mematung di tempatnya. Dia berdecak kesal karena sudah menduga kalau Kenan akan ke rumahnya sekarang.

Dengan langkah gontai, Keira turun ke bawah menuju ruang tamu. Saat sudah sampai di ruang tamu, ia melihat Kenan yang sedang duduk seraya menikmati teh yang disajikan untuknya.

"Ken," panggil Keira pelan.

Mendengar suara pacarnya, Kenan sontak saja mendongak. Ia tersenyum manis saat melihat Keira berjalan mendekat ke arahnya.

"Hai, Kei," sapa Kenan dengan senyum yang tak kunjung luntur.

"Kenapa kamu ke sini? Kan kita perginya malem," tukas Keira.

"Ya, aku mau ketemu kamu, masa main ke rumah pacar nggak boleh, sih?"

Kenan memberi isyarat melalui tangannya, menyuruh Keira agar duduk di sebelahnya. Keira masih saja berdiri menatap Kenan dengan pandangan kesal.

Akhirnya Keira luluh juga, ia duduk di sebelah Kenan walau masih menampilkan wajah masam.

"Senyum dong, Kei," kata Kenan seraya merangkul pundak cewek di sebelahnya itu.

Bersama KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang