🌱 47. Tak sama lagi

327 35 0
                                    


Dengerin lagu sambil mikir endingnya mau gimana:))

Happy weekend semuanya. Waktunya me-time dan wattpad-time.

Lupakan tugas sejenak, mari membaca cerita Bersama K

Ada typo bilang.

🌱🌱

Keira duduk di bangkunya dengan tenang, sembari menunggu guru yang akan mengajar datang, sesekali ia mendengarkan teman-teman di sekitarnya menggosip.

"Gue nggak nyangka sekarang Klara jadi anak nakal," ujar suara di sebelahnya.

Keira melirik ke arah cewek yang duduk di sebelahnya, teman sebangkunya ini jarang sekali mengajaknya bicara, sekali bicara malah membahas Klara.

"Gue nggak peduli," balas Keira, rasanya tidak ingin berlama-lama mengobrol dengan cewek yang biasanya terlihat acuh tak acuh padanya.

"Gue kira lo bakalan seneng berita kayak gini, ya mengingat kelakuan Klara yang cukup menyebalkan sama lo. Mungkin aja lo punya dendam sama dia," katanya lagi.

"Hm."

Keira hanya bergumam untuk membalas ucapannya, ia membuka tasnya dan mengambil buku pelajaran. Matanya tak sengaja bersitatap dengan netra milik Kenan yang baru saja memasuki kelas, buru-buru cowok itu memalingkan wajahnya.

Keira hanya menghembuskan napas panjang, Kenan masih mengabaikannya, apa mungkin harus dia yang mendekati cowok itu terlebih dahulu. Saat tengah berpikir keras, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya pelan, sontak Keira menoleh ke samping, mendapati kalau teman sebangkunya yang bernama Chika yang melakukannya.

"Kenapa lagi, Chik?" tanya Keira, ia heran dengan kelakuan cewek itu pagi ini, biasanya juga cuma diam saja saat bertemu dengannya.

"Menurut lo, Klara bakal dikeluarin nggak dari sekolah?" tanya Chika dengan wajah yang penasaran.

"Mana gue tau," jawab Keira ketus.

"Lagian tuh anak aneh-aneh aja, dulu dia tuh dikenal sebagai murid yang berprestasi, tapi sekarang dikenal dengan murid yang suka berkelahi," ujar Chika diiringi tawa kecil.

Keira menatap cewek bernama Chika itu dengan lekat, terlihat wajahnya puas sekali saat membicarakan Klara, seakan memiliki dendam yang tidak bisa dibalaskan. Chika bahkan tak ragu untuk membicarakan keburukan Klara di depan teman lainnya.

"Lo kayaknya benci sama Klara," tukas Keira asal.

"Gue sebel aja, dari dulu cewek itu sering jahat sama gue. Ya nggak ada yang tau soal ini, kalaupun gue bilang ke temen-temen, mereka nggak akan ada yang percaya, dulu nggak ada yang berani sama Klara," kata Chika, sekarang ia merasa puas melihat Klara yang menderita seperti itu, tak ada rasa kasihan sama sekali.

"Oh, ya? Emangnya kenapa nggak ada yang berani sama Klara?"

"Katanya ayah Klara itu orang yang berkuasa, dia juga sering pake kekuasaan ayahnya buat nakutin anak-anak," ujar Chika.

Keira berdecak kesal, ia baru tahu sifat Klara lebih dari kata menyebalkan. Hanya status sebagai anak tiri sudah membuat cewek itu besar kepala.

"Tapi, Kei. Gue penasaran sama satu hal, emang bener ya lo saudari tiri Klara?" tanya Chika dengan hati-hati.

Bersama KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang