WELCOME TO STORY
-SAGARA-Setelah melewati jam pelajaran yang begitu membosankan akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Anak-anak murid langsung berlarian menuju kantin untuk menikmati jam istirahat mereka.
Seperti ketiga perempuan yang kini sedang berjalan menuju kantin sekolah. Seperti biasa Mereka duduk ditempat yang memang khusus untuk mereka.
"Gue yang pesen. Lo pada mau apa?" Ujar Kia.
"Biasa." Jawab risa dan Audrey bersamaan.
"Oke." Kia berjalan menjauhi meja, menuju penjual makanan di kantin. Saat dirinya ingin masuk kebarisan antri, ada seorang perempuan yang dengan sengaja menyenggol lengannya dan jus yang dibawa oleh perempuan itu tumpah membasahi rok, sepatu perempuan itu dan sedikit mengenai lengan bajunya.
"Duh Lo kalo jalan liat-liat dong basa kan rok gue sama sepatu gue." Suara cempreng menyapa Indra pendengaran Azkia.
Azkia tidak menanggapi hal itu, ia hanya memutar bola matanya malas meladeni perempuan ular satu ini.
"Mau kemana Lo?" Lengan Azkia di cekal oleh perempuan yang dikenal bernama Jihan itu.
"Kenapa?" Tanya Azkia dengan wajah malasnya.
"Mata Lo buta hah? Rok gue basah sepatu gue kotor. Elapin pake baju Lo." Perintah Jihan. Suaranya semakin keras, hal itu membuat semua yang ada dikantin menoleh memperhatikan mereka.
"Lo nyuruh gue? Kenapa ngga Lo sendiri aja, kan lo masih punya tangan. Oh iya lupa, tangan Lo kan cuma berfungsi buat ngebelai laki-laki doang ya. Ups" jawab Azkia dengan muka mengejek nya.
"Berani banget Lo." Jihan maju mendorong tubuh Azkia kebelakang.
"Wih santai mba nya. Jangan maen kasar dong, gue ngga suka. Gue sukanya maen lembut biar lebih nikmat." Lagi-lagi Azkia memancing emosi Jihan.
Dari kejauhan Risa dan Audrey hanya memperhatikan sahabatnya, tanpa mau ikut campur. Bukan tidak setia kawan, tapi mereka yakin bahwa Azkia bisa mengatasi perempuan itu tanpa membutuhkan bantuan nya.
"Sa ngga mau bantuin?" Audrey mulai khawatir dengan Azkia.
"Biarin. Klo udah maen tangan baru." Jawab risa masih terus memperhatikan Azkia dan perempuan ular itu.
"Tapi Jihan udah ngedorong azkia tadi."
"Tahan dulu. Klo udah jambak-jambakan baru."
"Ngaco Lo. ayo." Audrey menarik tangan Risa untuk menyusul Azkia.
Saat itu juga Jihan menyuruh dayang-dayangnya untuk memegangi Azkia, namun Risa dan Audrey datang terlebih daluhu.
"Mau ngapain Lo?" Tanya Audrey saat dirinya telah berada di samping Azkia.
""Lanjut dong, kenapa berenti?" Ujar Risa dengan wajah datarnya.
Dua teman jihan mundur tak berani melanjutkan niatnya.
"Urusan kita belom selesai." Tunjuk jihan tepat didepan wajah Azkia. Hal itu membuat azkia mengingat sesuatu yang menyakitkan menurutnya. Emosi Azkia tersulut dan tidak bisa ditahan lagi.
"Apa? Kenapa ngga di selesain sekarang? Lo takut ada Risa? Tenang, urusan Lo sma gue." Azkia menjambak rambut jihan, mendorong nya sampai membentur meja kantin disana, suasana menjadi tegang.
"Gue peringatin sama Lo, gue ngga takut sedikitpun sama lo dan dua cecunguk Lo itu. Inget, sekali Lo nyari masalah sama gue, gue ngga akan biarin Lo lolos gitu aja. Lo harusnya tau, gue orangnya ngga akan puas klo belom ngebully orang." Sisi gelap Azkia keluar. Jika selama ini ia terlihat kalem dan biasa saja, berbanding terbalik ketika ada seseorang yang mengusik ketenangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [KOMPLETED]
Teen FictionSagara Adi Saputra. Laki-laki dengan sejuta pesonanya. Ketua geng generasi kedua yang bernama Algerian. Dia tidak banyak bicara, dia suka kesunyian, namun dia tidak suka kesepian. kesehariannya hanya ia habisnya berkumpul bersama teman teman se geng...